4 Amalan Sunnah di Bulan Ramadan
CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Bulan Ramadan 1444 Hijriah
tinggal menghitung hari. Tidak hanya yang amalan wajib, saat bulan Ramadan ada
juga amalan sunnah yang bisa dilakukan.
Amalan – amalan sunnah ini termaktub dalam hadist Rasulullah.
Berikut amalan sunnah di bulan Ramadan.
1. Mengakhirkan Sahur
Kata “sahur” bermula dari kata “sahar” dalam bahasa Arab
yang berarti akhir malam atau waktu menjelang subuh.
Sementara pengertian Sahur secara istilah yaitu makanan dan
minuman yang dikonsumsi pada waktu sahur di bulan Ramadan.
Ada beberapa hadist yang mensyariatkan untuk mengakhirkan
makan sahur sesuai sunnah Rasulullah.
1. Mengakhirkan sahur
Makan sahur di bulan Ramadan merupakan hal yang disunnah
Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Barangsiapa ingin
berpuasa, maka hendaklah dia bersahur.” (HR. Ahmad 3/367).
Selain makan sahur Rauslullah juga memerintahkan mengakhirkan
makan sahur karena di dalam sahur terdapat keberkahan.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Makan sahurlah karena
sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari no. 1923 dan
Muslim no. 1095).
An Nawawi rahimahullah mengatakan:
“Karena dengan makan sahur akan semakin kuat melaksanakan puasa.” (Majmu’,
6/359).
2. Menyegerakan berbuka
Jika saat sahur disunnahkan untuk dilakukan di akhir waktu,
sebaliknya saat berbuka. Rasulullah menganjurkan untuk menyegarakan berbuka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa
sebelum menunaikan shalat maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat maghrib
selesai dikerjakan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Manusia akan
senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR.
Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098).
Waktu ketika berbuka puasa adalah salah satu waktu
dikabulkannya do’a. Hal ini sesuai dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Ada tiga orang yang
do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika
dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.”[17] Ketika berbuka adalah waktu
terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan
ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri. (Lihat Tuhfatul
Ahwadzi, 7/194).
Adapun do;a berbuka puasa yang shahih sesuai hadist yang
diriwayatkan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam ketika berbuka beliau membaca do’a :
“Dzahabazh zhoma’u
wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya: Rasa haus telah
hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)”(
HR. Abu Daud no. 2357).
4. Memberi makan
orang berpuasa
Saat bulan Ramadan, umat muslim dianjurkan berlomba-lomba
dalam berbuat kebaikan karena amalan yang dilipat gandakan di bulan mulia
tersebut.
Salah satu sunnah di bulan Ramadan yakni memberi makan
orang-orang yang berpuasa yang akan diganjar pahala seperti orang yang berpuasa
tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist,
“Siapa memberi makan
orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut,
tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi
no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192).
Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
“Sesungguhnya di surga
terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan
bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi
berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai
Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Untuk orang yang
berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada
malam hari diwaktu manusia pada tidur.” (HR. Abu Daud no. 2358).