Ilustrasi - (foto by pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Bulan Ramadan 1444 Hijriah tinggal menghitung hari. Tidak hanya yang amalan wajib, saat bulan Ramadan ada juga amalan sunnah yang bisa dilakukan.

Amalan – amalan sunnah ini termaktub dalam hadist Rasulullah. Berikut amalan sunnah di bulan Ramadan.

1. Mengakhirkan Sahur

Kata “sahur” bermula dari kata “sahar” dalam bahasa Arab yang berarti akhir malam atau waktu menjelang subuh.

Sementara pengertian Sahur secara istilah yaitu makanan dan minuman yang dikonsumsi pada waktu sahur di bulan Ramadan.

Ada beberapa hadist yang mensyariatkan untuk mengakhirkan makan sahur sesuai sunnah Rasulullah.

1. Mengakhirkan sahur

Makan sahur di bulan Ramadan merupakan hal yang disunnah Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Barangsiapa ingin berpuasa, maka hendaklah dia bersahur.” (HR. Ahmad 3/367).

Selain makan sahur Rauslullah juga memerintahkan mengakhirkan makan sahur karena di dalam sahur terdapat keberkahan.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).

An Nawawi rahimahullah mengatakan:

 “Karena dengan makan sahur akan semakin kuat melaksanakan puasa.” (Majmu’, 6/359).

2. Menyegerakan berbuka

Jika saat sahur disunnahkan untuk dilakukan di akhir waktu, sebaliknya saat berbuka. Rasulullah menganjurkan untuk menyegarakan berbuka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat maghrib selesai dikerjakan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098).

 3. Berdo’a ketika berbuka

Waktu ketika berbuka puasa adalah salah satu waktu dikabulkannya do’a. Hal ini sesuai dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.”[17] Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7/194).

Adapun do;a berbuka puasa yang shahih sesuai hadist yang diriwayatkan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca do’a :

Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)”( HR. Abu Daud no. 2357).

4. Memberi makan orang berpuasa

Saat bulan Ramadan, umat muslim dianjurkan berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan karena amalan yang dilipat gandakan di bulan mulia tersebut.

Salah satu sunnah di bulan Ramadan yakni memberi makan orang-orang yang berpuasa yang akan diganjar pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist,

Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192).

Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari diwaktu manusia pada tidur.” (HR. Abu Daud no. 2358).