Cegah Penyebaran Omicron, Ini Aturan Baru Penggunaan Masker dari CDC

Ilustrasi panduan penggunaan masker cegah penyebaran Omicron - (foto by: pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar Masker menjadi salah satu penangkal terbaik virus Corona. Ada beragam jenis masker dengan tingkat efektivitas atau filtrasi yang berbeda. Namun  jenis apa pun masker yang digunakan tentu saja akan lebih baik daripada tidak menggunakan masker sama sekali.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperbarui panduan pemakaian masker. Berikut ini cara panduan memakai masker yang benar yang dilansir dari laman resmi CDC.

  • Pilih masker yang pas di wajah.

Penting untuk memastikan bahwa masker tersebut pas di hidung, mulut, dan dagu Anda. Pastikan tidak ada udara yang mengalir dari area dekat mata Anda atau dari sisi masker. Apa pun produk yang Anda pilih, produk tersebut harus pas dan nyaman digunakan dengan cara yang benar. 


(foto by:pixabay)


  • Masker kain berlapis

Jika Anda memilih menggunakan masker kain, CDC merekomendasikan mengenakan dua lapis masker. Satu masker kain sekali pakai di atas, lalu di dalamnya masker dengan filter. Selain lebih tebal, kawat pada area hidung pada masker berfilter dapat mencegah udara masuk pada celah di bagian hidung.


(foto by:pixabay)


  • Jangan gunakan masker kotor dan basah

Dalam laman tersbeut, CDC menegaskan jangan pernah menggunakan masker yang kotor dan yang tak pas di wajah. Baik itu masker kain maupun masker medis. Selain itu CDC juga merekomendasikan khsus masker kain jangan menggunakan yang berbahan tipis, sementara untuk masker medis jangan menggunakannya jika sudah basah. 


(foto by:pixabay)


CDC meminta setiap orang untuk menggunakan masker atau respirator dengan tingkat protektif yang paling tinggi untuk mencegah penularan Covid-19. Masker ini harus dipakai secara konsisten.

"Beberapa masker dan respirator menawarkan tingkat perlindungan yang lebih tinggi daripada yang lain, dan beberapa mungkin lebih sulit untuk ditoleransi atau dipakai secara konsisten daripada yang lain," seperti yang dikuti CELEBESMEDIA.ID dari laman cdc.gov, Senin (17/1/2022).