Apa Itu Hari Tasyrik? Ketahui Larangan dan Amalan yang Disunnahkan

Ilustrasi - (foto by freepik)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah bertepatan dengan Senin (17/6/2024). Setelah Idul Adha, ada yang disebut Hari Tasyrik.

Hari tasyrik merupakan 3 hari setelah Idul Adha yakni tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Artinya tahun ini, Hari Tasyrik jatuh pada 18 hingga 20 Juni 2024.

Dari Nubaisyah Al Hudzali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari. Dalam hadits disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).

Larangan saat Hari Tasyrik

Diantara hari yang terlarang untuk puasa adalah hari tasyriq (11, 12 dan 13 Dzulhijjah). Dalam hadits disebutkan,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).

Imam Nawawi berkata, “Ini adalah dalil tidak boleh sama sekali berpuasa pada hari tasyriq.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18)

Amalan Sunnah di Hari Tasyrik

Terdapat sejumlah amalan sunah yang bisa dikerjakan serta larangan yang harus diperhatikan ketika memasuki Hari Tasyrik. Mengutip laman rumasyho,  berikut 4 amalan sunnah di Hari Tasyrik

1. Memperbanyak Dzikir

Dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir di Hari Tasyrik sesuai dalam  surat Al Baqarah ayat 203

 “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.”  (Qs Al Baqarah: 203)

2. Dianjurkan Memperbanyak Do’a Sapu Jagad

Allah Ta’ala berfirman,

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].” (QS. Al Baqarah: 200-201)

3. Banyak Bersyukurlah pada Allah di Hari Tasyriq

Pada Hari Tasyriq terkumpullah berbagai macam nikmat badaniyah dengan makan dan minum, juga terdapat nikmat qolbiyah (nikmat hati) dengan berdzikir kepada Allah. Dan sebaik-baik hati adalah yang sering berdzikir dan bersyukur.

4. Makan dan Minum di Hari Tasyriq untuk Memperkuat Ibadah

Hari Tasyriq disebut dengan hari makan dan minum, juga dzikir pada Allah.