Tanda dan Cara Mengatasi Anak yang Kecanduan Gawai

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Era modern membuat orangtua harus lebih memperhatikan tanda-tanda kecanduan gawai pada anak.
Mengutip Hindustan Times, hasil riset Common Sense Media menunjukkan anak-anak berusia 8 hingga 12 tahun menghabiskan waktu 5,5 jam per hari untuk memainkan gawai.
Psikolog dan aktivis kesehatan mental, Dr. Arvind Otta menegaskan semakin lama seorang anak berada di depan gawai maka akan berisiko pada anak tersebut.
"Anak-anak tumbuh dan hidup dikelilingi oleh banyak perangkat digital, yang merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka, mulai dari ponsel pintar, tablet, laptop, hingga konsol gim. Risiko potensial berkaitan dengan waktu di depan layar yang berlebihan pada anak-anak," kata Dr Arvind melansir Antaranews, Senin (10/7/2023).
Arvind menambahkan, anak-anak yang berusia 6 tahun ke atas harus membatasi waktu memainkan gawai tidak lebih dari 2 jam per hari. Sebab cahaya biru yang dihasilkan oleh layar gawai dapat mempengaruhi produksi hormon melatonin yang mengatur pola tidur. Oleh karena itu jika sering terpapar cahaya layar berdampak pada terganggunya pola tidur, berkurangnya kualitas tidur, dan menyebabkan kelelahan saat siang hari.
Lebih lanjut Arvind menjelaskan, kekurangan tidur menyebabkan risiko iritasi, kesulitan berkonsentrasi, masalah ingatan, pengaturan suasana hati, dan lainnya.
Berikut ini beberapa tanda anak telah kecanduan gawai menurut Dr. Arvind.
1. Mengganggu aktivitas sehari-hari seperti mengerjakan PR
2. Berkurangbya aktivitas di luar ruangan
3. Malas melakukan aktivitas kreatif
Selain itu, menurut Dr Arvind keadaan emosional dan perilaku anak-anak juga mengalami perubahan. Jika terpapar oleh konten agresif atau tidak layak untuk umurnya, maka akan menyebabkan anak-anak berperilaku kasar atau mudah cemas serta dapat menurunkan kognitifnya yang berdampak pada performa akademik di sekolah.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengatur waktu penggunaan gawai oleh anak agar mencegah timbulnya kecanduan.
1. Mengatur batas waktu yang diizinkan untuk anak dalam mengakses gawainya.
2. Orangtua dapat membantu memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang konsekuensi penggunaan gawai secara berlebihan.
3. Membuat zona bebas gawai di rumah contohnya di ruang belajar, ruang makan, atau kamar tidur. Membuat zona bebas gawai dapat mengalihkan anak-anak dari gawainya.
4. Mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik dan permainan kreatif juga merupakan langkah efektif untuk mengurangi waktu penggunaan gawai karena selain dapat melatih fisik mereka, kegiatan tersebut juga berdampak positif pada kemampuan kognitif anak