Kaum Rebahan Harus Tahu! Bahaya Kurang Gerak dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi rebahan - (int)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Masa pandemi berdampak pada banyaknya perubahan gaya hidup. Salah satunya yakni sedentary lifestyle atau yang lebih dikenal dengan gaya hidup rebahan di kasur tanpa adanya latihan tubuh.  Sebaiknya hindari gaya hidup berbahaya di masa pandemi Covid-19. 

Perilaku kurang gerak, atau sedentary, sudah ada jauh sebelum pandemi virus corona melanda dunia, namun jumlahnya diperkirakan semakin meningkat karena situasi karantina wilayah di berbagai negara, termasuk Indonesia

Dalam survei daring yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Desember 2020, didapatkan hasil pandemi COVID-19 telah menurunkan kuantitas dan kualitas aktivitas olahraga masyarakat. Dalam penelitian itu didapatkan perbandingan satu dari tiga orang yang merespons melakukan perubahan gaya hidup yang sebelumnya aktif menjadi tidak aktif.

  • Bahaya kurang gerak

Kekurangan aktivitas fisik tentu akan berdampak pada kesehatan individu, jangka pendek maupun jangka panjang. 

Seperti yang dikutip dari Antaranews,  untuk jangka pendek bahaya kurang gerak misalnya mengalami nyeri punggung bagian bawah dan radang otot. Dalam jangka panjang, kurang gerak bisa menyebabkan ostheoporosis dan ostheoarthritis.

Kekurangan aktivitas fisik tentu akan berdampak pada kesehatan individu, jangka pendek, misalnya mengalami nyeri punggung bagian bawah dan radang otot. Dalam jangka panjang, kurang gerak bisa menyebabkan ostheoporosis dan ostheoarthritis.

Perilaku kurang gerak ini tidak hanya berakibat pada kesehatan fisik, namun, juga bisa menyerang kesehatan mental. Pelaku sedentary lilfestyle berisiko tiga kali lipat mengalami gejala depresi dibandingkan mereka yang banyak bergerak.

  • Kiat Non Exercise Physical Activities (NEPA) 

Gaya hidup kaum rebahan ini dapat diatasi dengan menerapkan kiat Non Exercise Physical Activities (NEPA).  Spesialis Kedokteran Olahraga Andhika Raspati membagikan kiat NEPA agar tubuh bisa tetap fit dan tidak lagi diam di tempat yang bisa membuat tubuh tidak bekerja dengan optimal.

NEPA lebih efektif menjaga kondisi dan daya tahan tubuh jika didukung latihan fisik secara rutin dengan olahraga maupun asupan nutrisi yang seimbang setiap hari.

Beberapa contoh NEPA agar terhindar dari sedentary lifestyle di antaranya menyapu dan mengepel rumah, menggendong atau bermain dengan anak, kegiatan berkebun, sampai mencuci motor dan mobil. Dengan menggerakkan tubuh lewat aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari maka bisa dipastikan tubuh berada dalam kondisi yang lebih sehat dan metabolisme lebih optimal.