Ingin Terbebas dari GERD? Terapkan 5 Gaya Hidup Anti Asam Lambung Berikut Ini

Ilustrasi penderita GERD- (foto by: pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sering mengalami mulut terasa asam disertai rasa perih di dada hingga ke tenggorokan? Bisa jadi itu adalah gejala GERD

Asam lambung dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang kejadiannya meningkat di masa pandemi COVID-19.

Dikutip dari Antara, sejak setahun lebih pandemi COVID-19 menyerang Indonesia, selama itu juga jumlah pasien yang mengeluhkan sakit pada area lambung turut mengalami peningkatan.

"Itu betul sekali, jumlah pasien yang berobat dengan keluhan masalah seperti maag, gastritis, sampai GERD mengalami peningkatan," ujar dokter spesialis penyakit dalam dari FKUI-RSCM Kencana, Prof Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP.

Gejala GERD

Mengutip dari New York Times, GERD ditandai dengan perasaan terbakar atau panas di bagian perut dan kerongkongan, menyebabkan penderitanya tidak dapat beraktivitas dengan normal karena asam lambung yang bergejolak terutama pada saat bergerak.

Selain mulut terasa asam dan nyeri ulu hati, gejala lain yang juga dapat menyertai GERD berdasarkan laman alodokter adalah: 

Kesulitan menelan atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan.

Gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk dan sesak napas. Orang yang memiliki penyakit asma akan sering kambuh ketika gejala GERD kumat.

  • Suara serak
  • Mual dan muntah.
  • Sakit tenggorokan.
  • Keluarnya isi lambung tanpa disadari.
  • Gangguan tidur.
  • Kerusakan gigi karena sering terkena asam lambung.
  • Bau mulut.

Perbedaan nyeri ulu hati GERD dan serangan jantung 

Penting untuk diketahui bahwa gejala GERD terkadang disalahartikan dengan serangan jantung, karena keduanya sama-sama menimbulkan sensasi perih di dada dan nyeri ulu hati. Akan tetapi, gejala kedua peyakit ini bisa dibedakan.

Nyeri ulu hati atau nyeri dada karena serangan jantung biasanya dirasakan sangat berat, menjalar hingga ke lengan, leher, atau rahang, dan biasanya muncul setelah melakukan aktivitas fisik.

Sedangkan nyeri ulu hati karena gejala GERD umumnya disertai adanya rasa asam pada mulut, tidak diperparah oleh aktivitas fisik, tidak menyebar hingga ke lengan atau leher, dan dirasakan semakin berat saat berbaring.

Gaya hidup anti asam lambung

Salah satu penyebab GERD adalah pola gaya hidup  yang tidak teratur. Nah, berikut ini lima gaya hidup yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi GERD. Lima gaya hidup itu didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti Harvard dan dinamakan sebagai gaya hidup anti asam lambung. 

 1.Latihan tubuh dan olahraga

Penderita GERD disarankan untuk melakukan kegiatan fisik yang cukup aktif setidaknya 30 menit agar bisa meringankan gejala GERD.

Penelitian dari tim Harvard menunjukan aktivitas fisik itu dapat membantu metabolisme tubuh bekerja dengan lebih baik dan optimal sehingga asam lambung yang ada di perut bisa bekerja dengan normal.

2. Menjaga berat badan

Dalam penelitian medis yang dipimpin oleh Doktor Jesper Lagergren dari Institut Karolinska di Stockholm terdapat 22 persen penderita GERD mengalami obesitas.

Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan perolehan 14 persen orang yang tidak obesitas.

Setelah makan otot di perut mulai berkontraksi dan kerongkongan pun terbuka untuk membuka jalur makanan menuju perut.

Seharusnya pada orang yang memiliki berat badan yang ideal, jalur tersebut kembali tertutup seusai makan masuk ke dalam saluran pencernaan.

3. Tinggalkan kopi, teh, dan soda

Selain rokok, penderita asam lambung tidak disarankan untuk meminum kopi, teh, maupun soda secara rutin.

Jika anda masih ingin, perlu diingat anda tidak boleh berlebihan mengonsumsi kopi, teh, dan soda cukup dua gelas sehari.

4. Tidak merokok

Dalam penelitian Doktor Lagergren didapatkan fakta bahwa kandungan tembakau di dalam rokok dapat memperlambat makanan yang asam untuk meninggalkan kerongkongan.

Dari analisis 30 kasus, ada 20 persen penderita asam lambung yang merokok dan jumlahnya lebih banyak daripada penderita asam lambung yang tidak merokok.

5. Ikuti diet sehat seimbang

Diet sehat dan seimbang artinya mengatur pola makan lebih banyak bertumpu pada sayuran dan buah- buahan.

Protein menjadi sumber utama seperti ikan, ayam, gandum utuh, dan konsumsi daging merah lebih sedikit sehingga bisa menekan produksi asam lambung yang berlebih.

Pola mengunyah juga perlu diperhatikan, dokter Shriram Nene yang merupakan ahli bedah toraks dan kardivaskular menjelaskan dengan gerakan mengunyah yang baik maka makanan tercerna dengan sempurna dan lambung bekerja tidak berlebihan.

Saat lambung bekerja sesuai porsinya, maka asam lambung anda dipastikan tidak akan naik dan membuat anda bisa lebih tenang beraktivitas.

Selain itu, untuk jenis sayur dan buah- buahan yang dikonsumsi pastikan tidak mengandung asam yang tinggi agar tidak memicu kenaikan Hcl di dalam lambung anda.