4 Fakta Hari AIDS Sedunia yang Diperingati 1 Desember
CELEBESMEDIA.ID, Makassar –
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS merupakan penyakit di mana
seseorang yang terkena HIV sudah dalam tahap infeksi akhir.
Seseorang yang terkena AIDS tubuh penderitanya tidak
mempunyai kemampuan dalam melawan infeksi yang ditimbulkan. Bebahayanya penyakit ini makan diperingatilah
setiap tanggal 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia. Tujuan peringatan tersebut
untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS kepada masyarakat.
Berikut ini 4 fakta menarik tentang Hari AIDS sedunia yang
diperingati setiap 1 Desember
1. Pertama kali diperingati 1 Desember 1988
Hari AIDS Sedunia pertama kali digagas pada 1987.
Pengagasnya adalah James Bunn dan Thomas Netter, Keduanya adalah anggota World
Health Organization (WHO) di Jenewa, Swiss.
Bunn dan Netter menyampaikan gagasan tersebut kepada
Jonathan Mann, seorang Direktur Program Global tentang AIDS di WHO. Pada 1988,
tanggal 1 Desember akhirnya ditetapkan sebagai Hari Aids Sedunia.
Mengutip World AIDS Day, Hari AIDS Sedunia penting
diperingatkan untuk mengingatkan masyarakat dan pemerintah. Kita perlu
mengingat bahwa HIV masih belum hilang dan masih butuh penggalangan dana,
meningkatkan kesadaran, melawan stigma, serta meningkatkan pendidikan tentang
HIV/AIDS.
Peringatan Hari AIDS pernah mendapat kritik tajam dari
masyarakat. Saat itu tema Hari AIDS hanya difokuskan pada anak-anak dan orang
muda saja. Sejumlah masyarakat pun tidak setujukarena faktanya penyakit AIDS dapat menyerang semua usia tidak
hanya menyerang anak muda.
4. Makna Simbol Pita Merah
Pita merah atau red
ribbon merupakan simbol dari Hari AIDS Sedunia. Warna merah pada pita mencerminkan
darah yang menjadi media perkembangan virus HIV. Sedangkan bentuk pita yang
menyerupai huruf V terbalik dinilai sebagai “unvictory” yang artinya belum ada
kemenangan untuk memerangi AIDS.
Sekarang, pita merah sudah menjadi simbol solidaritas dan
dukungan internasional untuk orang yang hidup dengan HIV. Dengan mengenakan
pita merah dianggap sebagai lambang menentang stigma dan prasangka tentang AIDS.