Kiat Menjaga Kesehatan Mental Saat Anak Terpapar Covid-19
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Orang tua dan anak-anak sedang menghadapi disrupsi kehidupan yang besar akibat wabah penyakit Coronavirus (Covid-19). Penutupan sekolah, physical distancing, banyak hal berat yang harus dilalui dan tentunya ini adalah masa yang sulit bagi seluruh anggota keluarga. Terlebih jika anak yang merupakan buah hati mereka terpapar Covid-19. Jangan ragu juga untuk minta bantuan kepada psikolog ketika anak terlihat stres dan depresi akibat terinfeksi virus corona.
Ikhsan Bella Persada, M.Psi, seorang Psikolog mengungkapkan jika mengelola stres dengan baik dapat bantu menjaga fungsi daya
tahan tubuh, sehingga peluang kesembuhan ikut meningkat.
“Kalau anak stres karena terkena COVID-19, orang tua sebaiknya segera menenangkannya sambil tetap menerapkan protokol kesehatan. Yakinkan juga bahwa si kecil akan baik-baik saja, Jika kondisi sudah lebih stabil, orang tua dapat mengajak anak untuk konseling atau berobat secara online,” ucapnya.
Lantas, harus bagaimana agar orangtua tidak terlalu stres saat melihat anak positif virus corona?
Dijelaskan oleh Psikolog, Ikhsan Bella Persada, ada beberapa kiat – kita yang dapat Anda lakukan sebagai orangtua untuk menjaga kesehatan mental anak dan diri Anda.
1. Tetap jaga komunikasi dengan anak
Meski terpisah ruangan dari anak dan tidak bisa bertatap
muka secara langsung, komunikasi via video call atau voice call tetap perlu
dilakukan. Hal ini guna memastikan anak tidak merasa sendiri, dan membuat rasa
cemas orang tua jadi berkurang.
2. Terapkan gaya hidup sehat
Orang tua diminta untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti
mengonsumsi makanan bergizi, dan olahraga di dalam rumah. Hal ini bertujuan
untuk mengelola stres, dan buat pikiran jadi lebih relaks.
3. Lakukan kegiatan yang positif
Lakukan hal yang menyenangkan, seperti menonton televisi,
memasak makanan sehat untuk anak yang sedang diisolasi mandiri, membacakan anak
cerita dari luar ruangan, atau sekadar menyiapkan kado untuk diberikan saat si
kecil sudah sembuh.
4. Bertindak sigap dan jangan panik
Terinfeksi virus corona bukanlah sebuah aib yang harus
ditutup-tutupi. Bahkan, Anda perlu melaporkan diri atau orang yang terinfeksi
pada pihak yang bertanggung jawab guna memutus rantai penularan virus corona.
Saat mengetahui anak terpapar virus Corona, jangan panik karena tentu hal itu juga
turut akan mempengaruhi mental anak.
Apabila si kecil terdeteksi mengalami gejala, seperti batuk
kering, sesak napas, dehidrasi, demam lebih dari 37,4 derajat Celcius, dan
kondisi-kondisi buruk lainnya, ada indikasi dirinya perlu dirawat di rumah
sakit.