Kiat Menjaga Kesehatan Mental Saat Anak Terpapar Covid-19

Ilustrasi anak yang terpapar Covid-19 - (foto by: pexels)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Orang tua dan anak-anak sedang menghadapi disrupsi kehidupan yang besar akibat wabah penyakit Coronavirus (Covid-19). Penutupan sekolah, physical distancing, banyak hal berat yang harus dilalui dan tentunya ini adalah masa yang sulit bagi seluruh anggota keluarga. Terlebih jika anak yang merupakan buah hati mereka terpapar Covid-19.  Jangan ragu juga untuk minta bantuan kepada psikolog ketika anak terlihat stres dan depresi akibat terinfeksi virus corona.

Ikhsan Bella Persada, M.Psi, seorang Psikolog mengungkapkan jika mengelola stres dengan baik dapat bantu menjaga fungsi daya tahan tubuh, sehingga peluang kesembuhan ikut meningkat.

“Kalau anak stres karena terkena COVID-19, orang tua sebaiknya segera menenangkannya sambil tetap menerapkan protokol kesehatan. Yakinkan juga bahwa si kecil akan baik-baik saja, Jika kondisi sudah lebih stabil, orang tua dapat mengajak anak untuk konseling atau berobat secara online,” ucapnya.

Lantas, harus bagaimana agar orangtua tidak terlalu stres saat melihat anak positif virus corona?

Dijelaskan oleh Psikolog, Ikhsan Bella Persada,  ada beberapa  kiat – kita yang dapat Anda lakukan sebagai orangtua untuk menjaga kesehatan mental anak dan diri Anda.

1. Tetap jaga komunikasi dengan anak

Meski terpisah ruangan dari anak dan tidak bisa bertatap muka secara langsung, komunikasi via video call atau voice call tetap perlu dilakukan. Hal ini guna memastikan anak tidak merasa sendiri, dan membuat rasa cemas orang tua jadi berkurang.

2. Terapkan gaya hidup sehat

Orang tua diminta untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, dan olahraga di dalam rumah. Hal ini bertujuan untuk mengelola stres, dan buat pikiran jadi lebih relaks.

3. Lakukan kegiatan yang positif

Lakukan hal yang menyenangkan, seperti menonton televisi, memasak makanan sehat untuk anak yang sedang diisolasi mandiri, membacakan anak cerita dari luar ruangan, atau sekadar menyiapkan kado untuk diberikan saat si kecil sudah sembuh.

4. Bertindak sigap dan jangan panik

Terinfeksi virus corona bukanlah sebuah aib yang harus ditutup-tutupi. Bahkan, Anda perlu melaporkan diri atau orang yang terinfeksi pada pihak yang bertanggung jawab guna memutus rantai penularan virus corona. Saat mengetahui anak terpapar virus Corona, jangan panik karena tentu hal itu juga turut akan mempengaruhi mental anak.

Apabila si kecil terdeteksi mengalami gejala, seperti batuk kering, sesak napas, dehidrasi, demam lebih dari 37,4 derajat Celcius, dan kondisi-kondisi buruk lainnya, ada indikasi dirinya perlu dirawat di rumah sakit.