4 Tips Bijak Memilih Lembaga Donasi
- CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Lembaga penyalur bantuan sosial
Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi perbincangan publik. Dugaan
penyelewengan dana lembaga tersebut masih bergulir di ranah hukum.
Kuat dugaan ada penyelewengan pengelolaan donasi dana
bantuan kemanusiaan dalam lembaga tersebut. Hal ini membuat banyak masyarakat was-was
saat memilih lembaga penyalur bantuan sosial.
Sosilog Universitas Hasanuddin Makassar, Adnan Kasogi
menjelaskan dugaan penyelewengan dana yang terjadi di dalam internal ACT ini
telah memperi dampak pada lembaga filantropi lainnya.
“Saya yakin, setleha kejadian ini lembaga-lembaga sosail ini
yang menyalurkan bantuan sosial kepercayaan masyarakat pastinya terkikis,”
ucapnya dalam Blak-blakan Seru Celebes Radio, Rabu sore(13/7/2022).
Lantas Bagaimana memilih lembaga donasi yang tepat dan bisa
dipercaya?
- Mengetahui profil lembaga sosial tersebut
Sebagai donatur yang akan menitipkan uangnya untuk
disumbangkan oleh lembaga penggalang dana, Anda wajib mengetahui profil dari lembaga
tersebut, termasuk dalam legalitasnya. Lembaga penggalang dana yang terpercaya
tentu harus memiliki legalitas atau izin dari Kementerian Sosial. Perhatikan juga
kiprah lembaga tersebut selama ini.
“Masyarakat perlu mempelajari lembaga tersebut. Masyarakat
dapat menelusuri profil secara digital lembaga sosial yang dipilih,” jelas
Adnan Kasogi.
- Berafiliasi dengan pemerintah
Seabiknya pilihlah lembaga filantropi yang berafiliasi
dengan pemerintah. Ini akan lebih memudahkan Anda dalam menelusuri hal yang
perlu Anda ketahui dari lembaga bersangkutan, termasuk pengurus lembaga dan sasaran
penerima donasi.
“Kita pelajari terlebih dahulu (lembaga penyaluran bantuan
sosial). Mana lembaga yang puya kerjasama dengan pemerintah. Bagaimana transparansinya,”
lanjutnya.
- Transparan dalam menyalurkan donasi
Sebagai donatur, Anda berhak tahu kepada siapa saja bantuan
itu disalurkan. Berapa jumlahnya, dan digunakan untuk apa saja dana tersebut.
Lembaga profesional selalu memberikan laporan secara terbuka ke publik sebagai
bentuk pertanggung jawaban. Laporan itu berisi berapa biaya pengelolaan
bantuan, dan berapa akhirnya yang sampai pada penerima.
- Memiliki call center
Lembaga donasi juga harus memiliki pusat komunikasi (call
center) serta satu rekening atas nama lembaga tersebut dan bukan atas nama
pribadi.