Apa Itu Puasa Ayyamul Bidh? Niat dan Keutamaannya

Ilustrasi puasa - (foto by Pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Umat muslim dianjurkan untuk berpuasa sunnah minimal 3 kali dalam sebulan. Hal ini sesuai dengan dalil yang disabdakan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata yang artinya:

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1] berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] mengerjakan shalat Dhuha, [3] mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).

Puasa minimal 3 kali sebulan ini baiknya dilakukan pada pertengahan bulan penanggalan Hijriah atau yang biasa disebut puasa Ayyamul Bidh atau berpuasa pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qomariyah). Pada bulan Agustus ini atau dalam kalender Hijriah bulan Muharram, tanggal 13,14 dan 15 Muharram bertepatan dengan tanggal 11, 12, dan 13 Agustus.

Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata yang artinya:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434).

Meski demikian, Mengutip muslim.or.id, anjuran puasa 3 hari setiap bulan ini menurut Syaikh Abdul Aziz bin Baz tidak mesti dilakukan di tanggal 13.14,15 dari bulan Hijriyah.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan seorang mukmin hendaknya puasa 3 hari dalam satu bulan di hari apa saja. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mewasiatkan untuk puasa 3 hari dalam setiap bulan, baik di awal, di tengah, maupun di akhir. Perkaranya longgar walhamdulillah. Jika bisa untuk puasa ayyamul bidh tanggal 13, 14, 15 secara berurutan, ini lebih utama. Jika tidak demikian, maka perkaranya longgar. Boleh seseorang puasa ayyamul bidh dalam hari yang terpisah-pisah dalam satu bulan, boleh juga berurutan.

Niat Puasa Ayyamul Bidh.

Semua niat pada dasarnya terletak di hati. Sehingga tanpa melafadzkan pun jika sudah berniat dalam hati tetap akan terhitung telah berniat.

“Nawaitu sauma ayyamal bidh sunnatan lillaahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat puasa ayyamul bidh, sunah karena Allah ta’ala,”.

Niat puasa ini bisa bisa diucapkan dalam hati maupun dengan lisan.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Mengutip laman rumasyho ada beberapa keutaman dari puasa Ayyamul Bidh, diantaranya:

1. Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Puasa sunnah ini merupakan salah satu teladan yang baik untuk diikuti. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa Ayyamul Bidh hingga beliau wafat. Melakukan puasa tiga hari setiap bulannya seperti melakukan puasa sepanjang tahun karena pahala satu kebaikan adalah sepuluh kebaikan semisal.

2. Mendapatkan pahala

Melakukan puasa tiga hari setiap bulannya seperti melakukan puasa sepanjang tahun karena pahala satu kebaikan adalah sepuluh kebaikan semisal. Berarti puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa sebanyak tiga puluh hari setiap bulan. Jadi seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.

3. Memberi istirahat pada anggota badan setiap bulannya.

Dengan melakukan puasa ayyamul bidh, seseorang bisa memberi waktu istirahat pada anggota badan setiap bulannya. Sebab, seperti puasa lainnya, manfaat berpuasa akan dirasakan pada seseorang yang rutin melakukannya.