Ilustrasi - foto by freepik

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam merupakan panutan umat muslim. 

Islam memerintahkan setiap muslim menauladani adab dan akhlak Rasulullah karena di dalamnya ada kebaikan. Termasuk dalam pola hidup sehat yang dicontohkan Rasulullah.

Dikisahkan Rasulullah sosok yang tidak pernah sakit kecuali saat menjelang wafatnya. Lalu seperti apa pola hidup sehat yang dicontohkan Rasulullah

Berikut 3 pola hidup sehat Rasulullah yang bisa kita amalkan dalam keseharian.

1. Tidur tepat waktu

Dianjurkan untuk tidur tepat waktu sesuai dengan yang telah dicontohkan Rasulullah.

Dokter Zaidul Akbar yang juga merupakan seorang ulama menjelaskan ada baiknya jika kita mematuhi waktu tidur yang telah ditentukan Rasulullah. Karena waktu tidur merupakan momen yang paling efektif untuk meremajakan tubuh kita.

"Umumnya Rasulullah tidur setalah isya. Tengah malam baru bangun salat malam. Sebab growth hormon itu puncaknya muncul saat seseorang mengalami deep sleep. Biasanya terjadi antara pukul 22.00 hingga tepat tengah malam," jelas dr Zaidul Akbar yang dikutip dalam akun YouTube resminya, Minggu (5/3/2023).

"Tidurnya Rasulullah seperti apa? Ada penjelasannya yaitu mematikan lampu. Nabi juga tidak tidur di waktu antara magrib dan isya," lanjutnya.

2. Rajin berpuasa sunnah

Tips selanjutnya yakni memperbanyak puasa. Selain mendapat pahala, banyak manfaat yang juga dapat diperoleh dari berpuasa.

"Memperbanyak puasa sunnah terlebih di usia 50 tahun karena itu bermanfaat. Misalnya menyeimbangkan hormon, mencegah oenyakit degeneratjf, meregenerasi sel yang rusak jawabannya puasa," kata dr Zaidul Akbar.

3. Mengatur porsi makan

Tidak dianjurkan makan terlalu kenyang. Mengisi perut dengan terlalu banyak makanan hahya akan menganggu kesehatan tubuh.

Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah).