Apa Itu Manik Bipolar? Kondisi Mental Marshanda saat Dikabarkan Hilang
CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Marshanda sempat membuat heboh publik
sepekan terakhir karena kabar menghilangnya yang heboh di media sosial. Kabar
hilangnya artis yang akrab disapa Caca ini mulai beredar di medsos sejak Senin
(27/6/2022). Sehari kemudian pihak keluarganya telah memberikan klarifikasi Marshanda
ditemukan dalam keadaan baik-baik saja.
Sahabat Marshanda, Sheila Salsabila mengatakan kondisi Caca saat menghilang dalam keadaan “manik episode’. Marshanda sendiri diketahui
mengidap Bipolar Disorder yang merupakan gangguan mental yang ditandai dengan
perubahan yang drastis pada suasana hati.
Lalu apa itu “manik episode” ?
Psikolog Universitas Bosowa Makassar, Titin Florentina
Purwasetiawatik menjelaskan manik episode yang dimaksud adalah gejala umum yang
biasa dialami pengidap bipolar. Namun, gejala ini bisa membahayakan apabila tak
ditangani dengan tepat.
“Gangguan Bipolar (Bipolar Disorder) pada DSM V merupakan
gangguan psikologis yang ditandai dengan perubahan suasana hati serta perubahan
tingkat energi dan aktivitas yang ekstrem. Perubahan suasana hati seseorang
bergeser antara puncak kegembiraan dan depresi yang mendalam selama beberapa
minggu atau bulan. Orang dengan gangguan Bipolar mengalami episode depresi dan
mania,” jelasnya kepada CELEBESMEDIA.ID.
Psikolog yang akrab disapa Titin juga menjelaskan orang yang
mengidap bipolar akan susah menjalani hidup normal. Karenanya bipolar disorder tetap harus mendapat
penanganan.
“Gangguan perubahan
suasana hati yang ekstrem ini tentunya berdampak pada kehidupan individu
yang mengalaminya. Sulit sekali akan menjalani hidup secara adaptif. Mempengaruhi
kesehatan mentalnya,”lanjutnya.
Penyebab Bipolar Disorder
Bipolar Disorder disebabkan beberapa faktor diantaranya bilogis,
psikologis dan sosial.
“Meskipun faktor biologis memainkan peran penting dalam
permulaan gangguan bipolar, faktor Psikolologi
dan sosial juga ditemukan terlibat
dalam etiologi gangguan ini,” jelas Titin.
Ia juga menjabarkan lebih spesifik faktor yang memicu
terjadinya bipolar ini, salah satunya stres yang dioicu kejadian negatif dalam
hidup.
“Secara khusus, peristiwa kehidupan yang penuh tekanan. Mengalami
kejadian negatif dalam hidup. Sedangkan penyebab
dati Faktor sosial antara lain. Pola ekspresi emosi dan komunikasi yang agresif dalam keluarga, minimnya dukungan
sosial,” jelasnya.
Pengidap Bipolar biasanya mengalami 2 fase, yakni manik
episode (fase mania) dan fase depresi.
Manik Episode(Fase Mania)
Gejala yang dirasakan saat fase mania diantaranya sangat
ceria, gelisah, atau tegang. Selain itu di fase ini pengidap bipolar disorder
juga merasakan rasa kesejahteraan dan kepercayaan diri yang berlebihan
(euforia), peningkatan aktivitas, energi atau agitasi dan kebutuhan tidur
berkurang
Fase Depresi
Gejala saat berada dalam fase ini diantaranya merasa sedih,
kosong, putus asa atau mudah tersinggung. Kehilangat minat dan kurang energi.
Merasa diri tidak berharga hingga memikirkan, merencanakan, atau mencoba bunuh
diri.
Penanganan Pengidap Bipolar Disorder
Psikolog Titin Florentina menejlasnya, banyak pengidpa
bipolar yang merasakan apa yang dialaminya termasuk saat dalam fase mania atau
manik episode atau dalam fase depresi akan berhenti dengan sendirinya. Sehingga
mereka tidak menangananinya dengan serius. Padahal apa yang mereka alami itu
butuh penangan khusus.
“Banyak pasien dengan gangguan suasana hati (terutama
gangguan unipolar) tidak pernah mencari penanganan. Bahkan tanpa penanganan
formal,sebagian besar individu dengan mania dan depresi akan pulih (seringkali
hanya sementara) dalam waktu kurang dari satu tahun. Namun mengingat banyaknya
penderitaan pribadi dan hilangnya produktivitas yang dialami orang orang
ini,dan mengingat beragam penanganan yang tersedia saat ini,semakin banyak
orang mengalami gangguan bipolar mencari ketenangan,” tuturnya.
Lebih lanjut Titin menyarankan penanganan yang tepat untuk
pengidap Bipolar Disoreder apalagi jika telah sampai pada fase mania dan
depresi adalah dengan berkonsutasi dengan tenaga ahli.
“Ada beberapa
Intervensi atau penanganan gangguan Bipolar, yakni: Farmakologi,
Psikoedukasi dan Psikoterapi. Segera menghubungi ahlinya jika mengalami
gangguan perubahan suasana hati yang ekstrem (bipolar),” tutupnya.