Kenali Imatinib, Artesunate dan Infliximab, Obat Covid-19 yang akan Diuji Coba WHO

Ilustrasi obat Covid-19 yang akan diuji WHO - (foto by: pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - World Health Organization (WHO), yang merupakan organisasi kesehatan dunia mengumumkan pengujian klinis terhadap tiga obat yang berpotensi menyembuhkan virus corona.

Ada tiga obat yang akan memasuki fase uji tersebut yakni imatinib, artesunat, dan infliximab. 

Mengutip laman resmi WHO, obat terapi ini dipilih oleh para ahli independen karena potensinya untuk mengurangi risiko kematian pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Nah, berikut ini penjelasan tiap jenis obat Covid-19 yang akan diuji WHO

1. Imatinib

Imatinib adalah inhibitor tirosin kinase molekul kecil, diformulasikan sebagai obat kemoterapi oral yang digunakan untuk mengobati jenis kanker tertentu. WHO menguji coba obat covid yang diproduksi oleh Novartis ini akan diberikan secara oral selama 14 hari dan frekuensi sekali sehari.

Sudah ada uji coba penggunaan obat ini untuk pasien Covid-19. Sebuah uji klinis acak yang dilakukan di Belanda melaporkan bahwa imatinib dapat memberikan manfaat klinis pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, tanpa menimbulkan masalah keamanan.

Data klinis eksperimental dan awal menunjukkan bahwa imatinib membalikkan kebocoran kapiler paru. 

Namun berbeda dengan artesunate, dosis obat yang diberikan adalah dosis yang paling kecil, yaitu dosis paling bawah dari pasien dengan keganasan hematologis. Hal ini dilakukan karena obat diberikan dalam jangka waktu lama.

2. Artesunate

Obat ini diproduksi oleh Ipca dan biasanya digunakan untuk mengobati malaria.

Artesunate adalah turunan dari artemisinin, obat antimalaria yang diekstrak dari ramuan Artemisia annua.

Artemisinin dan turunannya telah digunakan secara luas dalam pengobatan malaria dan penyakit parasit lainnya selama lebih dari 30 tahun, dan dianggap sangat aman.

Nantinya obat ini digunakan uji dengan percobaan intravena selama 7 hari. 

3. Infliximab

Obat ini diberikan untuk mengobati penyakit pada sistem kekebalan tubuh. Diroduksi Johnson and Johnson. Obat ini  bakal diberikan secara intravena sebagai dosis tunggal. 

Mekanisme kerja obat ini di dalam tubuh manusia, obat ini bekerja sebagai penghambat alfa TNF antibodi monoklonal chimeric yang mengenali alfa TNF manusia. Anti-TNF telah disetujui untuk pengobatan kondisi peradangan autoimun tertentu selama lebih dari 20 tahun.

Obat ini disebut menunjukkan kemanjuran dan keamanan yang menguntungkan dalam membatasi peradangan spektrum luas, termasuk pada populasi lanjut usia yang paling rentan secara klinis terhadap Covid-19.