Ketahui 4 Fakta Paracetamol yang Mencemari Teluk Jakarta

DLH DKI Jakarta mengambil sampel air di teluk Jakarta - (foto by: Dok DLH DKI Jakarta)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sebuah penelitian merilis jika perairan di teluk Jakarta tercemar paracetamol. Apa itu paracetamol yang kini disebut terkandung di wilayah perairan Jakarta?

Mengutip Drugs.com, paracetamol merupakan salah satu jenis obat yang digunakan sebagai pereda nyeri dan penurun demam. Obat ini biasanya digunakan saat seseorang mengalami gejala sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, pilek, sakit gigi, hingga demam.

Salah satu peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Zainal Arifin menyebut terdapat banyak kemungkinan sumber temuan parasetamol di laut Jakarta. Namun ditegaskan, temuan paracetamol ini belum tentu disebabkan oleh pencemaran dari Jakarta. 

Berikut fakta-fakta terkait temuan kandungan parasetamol yang cukup tinggi oleh tim peneliti BRIN dan University of Brighton, Inggris di Teluk Jakarta yang dihimpun CELEBESMEDIA.ID : 

1. Picu bahaya pada kondisi kerang betina

Peneliti BRIN Wulan Koagouw belum bisa memastikan bahaya akan paparan Parasetamol bagi lingkungan di laut.

Namun menurut risetnya, Parasetamol memicu kondisi lubang atau bagian dalam tubuh kerang betina tertutup atau tidak ada.

2. Kandungan paracetamol yang ditemukan lebih tinggi

Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN) dan University of Brighton, Inggris menemukan konsentrasi Parasetamol yang tinggi di perairan Teluk Jakarta.

Hasil penelitian menunjukkan, jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain di belahan dunia, konsentrasi Parasetamol di Teluk Jakarta adalah relatif tinggi (420-610 ng/L) dibanding di pantai Brazil (34. 6 ng/L), pantai utara Portugis (51.2 – 584 ng/L).

3. Kemungkinan sumber paracetamol

Salah satu anggota tim peneliti dari BRIN Zainal Arifin mengatakan konsentrasi paracetamol yang cukup tinggi meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta.

Zainal menjelaskan, bahwa secara teori, sumber sisa Paracetamol yang ada di perairan teluk Jakarta dapat berasal dari tiga sumber, yaitu ekskresi akibat konsumsi masyarakat yang berlebihan, rumah sakit, dan industri farmasi.

4. Masih perlu penelitian lanjutan

Penelitian lanjutan masih perlu dilakukan terkait potensi bahaya Parasetamol atau produk farmasi lainnya pada biota-biota laut.

Meskipun memerlukan penelitian lebih lanjut, namun beberapa hasil penelitian di Asian Timur, seperti Korea Selatan menyebutkan bahwa zooplankton yang terpapar Parasetamol menyebabkan peningkatan Stress hewan, dan oxydative stress, yakni ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dengan sistem antioksidan, yang berperan dalam mempertahankan homeostasis.