Musim Hujan, Ini Cara Penularan dan Pencegahan DBD yang Perlu Diketahui


CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.

Orang yang terinfeksi virus ini untuk kedua kalinya memiliki risiko yang jauh lebih besar terserang penyakit parah.

Pada musim hujan populasi Aedes aegypti yang menjadi penyebab demam berdarah akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas. Alhasil, ini bisa meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit demam berdarah dengue.

Penularan DBD

Lalu, seperti apa cara penularan DBD?

Berikut tiga cara penularan DBD, menurut keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

1. Penularan dari nyamuk ke manusia

Virus dengue ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi, terutama nyamuk Aedes aegypti.

Setelah menginfeksi, virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk dalam kelenjar ludah.

Sekitar 8-12 hari setelah mengisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain (masa inkubasi ekstrinsik).

Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya.

2. Penularan dari manusia ke nyamuk

Sebaliknya, cara penularan DBD juga bisa membuat nyamuk tertular virus dengue dari manusia.

Penularan ini bisa berasal dari seseorang yang memiliki gejala infeksi dengue, seseorang yang belum memiliki gejala infeksi (pre-symptomatic), tetapi juga orang yang tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit (mereka asimtomatik).

Penularan dari manusia ke nyamuk dapat terjadi hingga 2 hari sebelum seseorang menunjukkan gejala penyakit, hingga 2 hari setelah demam mereda.

3. Penularan dari ibu hamil ke bayinya

Cara penularan DBD yang utama adalah antar manusia dengan nyamuk.

Namun, ada bukti kemungkinan penularan ibu (dari ibu hamil ke bayinya).

Sementara tingkat penularan tampak rendah, dengan risiko penularan vertikal tampaknya terkait dengan waktu infeksi dengue selama kehamilan.

Ketika seorang ibu memiliki infeksi DBD saat dia hamil, bayi mungkin menderita kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan gawat janin.

Setelah mengetahui cara penularan DBD, simak penjelasan lengkap terkait penyakit demam berdarah dengue (DBD) di sini

Cara Pencegahan DBD

Ada beberapa cara yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan untuk bisa dilakukan, guna mencegah ancaman penyakit demam berdarah.

1. Menguras tempat penampungan air

Seperti diketahui, jentik atau bayi nyamuk berkembang-biak di air yang tergenang. Sehingga, masyarakat diminta untuk secara rutin membersihkan wadah atau dinding penampung air, karena di situ telur nyamuk bisa menempel.

2. Menutup rapat tempat sarang nyamuk

Selain membersihkan wadah penampungan air atau tempat terbengkalai, maka harus juga menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

3. Daur ulang

Sampah-sampah yang telah tertumpuk di luar ruangan juga berpotensi menjadi sarang nyamuk berikutnya. Apalagi, ketika hujan turun dan menggenang di atas tumpukan sampah yang ada.

Maka ada baiknya dengan memanfaatkan kembali atau mendaur limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangan nyamuk demam berdarah.

4. Upaya pencegahan lainnya

Kemenkes juga memberikan saran lainnya untuk memitigasi risiko DBD ini. Di antaranya sebagai berikut:

- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, terutama di tempat penampungan air yang besar

- Obat anti nyamuk

- Memberikan larvasida pada penampungan air

- Memangkas semak-semak yang ada dilingkungan Anda

- Hindari membuat wadah terbengkalai di luar rumah yang berpotensi terisi air hujan dan menggenang

- Menguras bak mandi

- Waspadai pepohonan yang terlalu rimbun dan sampah daunnya.