CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Makan sahur bermanfaat sebagai penambah energi saat seseorang melaksanakan puasa. Selain itu makan sahur juga merupakan amalan sunnah yang di dalamnya ada keberkahan. Karenanya sayang untuk dilewatkan.

Namun saat sahur jangan asal makan. Ahli gizi Fitri Hudayani menjelaskan makan sahur jangan asal kenyang yang hanya mengandalkan konsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak.

Karbohidrat memang merupakan asupan utama, namun Fitri mengingatkan bahwa karbohidrat menjadi sumber energi yang diproses tubuh lebih dulu sehingga simpanan energi akan lebih cepat habis.

"Cuma kan karbohidrat ini kan diproses menjadi energi ini duluan, nih, paling cepat dihasilkan dan paling cepat habis. Oleh karena itu, makan jangan karbohidrat saja," kata Fitri mengutip Antara, Minggu (19/3/2023).

Karena itu penting untuk mendapatkan sumber energi dari jenis pangan lainnya yang mengandung protein, lemak dalam jumlah terbatas dan serat yang biasa didapatkan dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

"Supaya merasa kenyang yang nggak cepat hilang, juga kan dicerna paling terakhir itu adalah sumber serat. Sumber serat itu kita ambilnya dari sayuran, dari buah," kata Fitri.

Serat yang ada di dalam sayur dan buah juga dapat membantu pelepasan gula darah menjadi lebih lambat. 

"Jadi pelepasannya lambat (pada serat) dan itu juga yang mempengaruhi kita mendapatkan energinya lebih stabil," ujar dia.

Meski awalnya akan terasa berat menahan lapar saat berpuasa, namun seiring waktu tubuh akan beradaptasi. 

Kebutuhan gizi seseorang saat berpuasa tidak berbeda dengan kebutuhan gizi pada hari biasa. Oleh sebab itu saat makan sahur harus dengan makanan yang  bergizi sehingga tubuh tetap fit, terutama pada pekerja.

"Minum air putih kalau pada saat sahur jangan lupa, itu paling nggak dua gelas minum air putih. Dengan begitu cukup kita bisa melakukan aktivitas secara normal. Jadi nanti gula darahnya tidak misalnya jam 10 atau jam 11 sudah nge-drop dan sudah lemas," kata dia.