CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sandiaga Salahuddin Uno menjadi Guest Lecture di Politeknik Nasional Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (Polinas LP3i) di jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel, Kamis siang (16/5/2019).

Dalam kegiatan tersebut, Sandiaga memulai dengan memberikan berita buruk sepanjang sejarah Indonesia terkait neraca perdagangan Indonesia yang defisit hingga 2,5 miliar dolar AS.

“Hari ini diumumkan defisit neraca perdagangan terburuk sepanjang sejarah Indonesia, sejak Indonesia merdeka. Hari ini hancur defisit perdagangan kita, minus 2,5 miliar dolar April 2019,” tegasnya.

Menurut calon Wakil Presiden Nomor urut dua ini, hal tersebut telah dijelaskannya pada diskursus secara mendalam baik pada debat calon Presiden dan Wakil Presiden hingga menuju Pilpres 2019.

“Saya melihat ini ancaman apalagi akan ada perang dagang antara Amerika dan Cina, yang akan menambah ketidakpastian global. Pemerintah harus mengambil tanggung jawab ini dan untuk para pejabat sekarang yang membawa kita ke defisit perdagangan saat ini harus evaluasi,” katanya.

Adapun efek dari defisit neraca perdagangan Indonesia saat ini, lanjut Sandiaga, yang paling besar dampaknya adalah minyak bumi dan gas (Migas).

“Karena impor migas kita sangat tinggi, ketidakmampuan kita untuk mengembangkan neraca perdagangan berkaitan dengan ketidakmampuan kita untuk menciptakan kekuatan swasembadaya energi, konsumsi migas meningkat tapi kinerja lemah dan hal ini yang menjadi pekerjaan rumah buat kita,” ujarnya.

Sandiaga berharap masyarakat saat ini harus mengubah pola hidup. Seperti halnya mengurangi komsumsi impor, tingkatkan kemampuan untuk ekspor sehingga mengurangi defisit neraca perdagangan ke depan.