Tarif Listrik Periode April- Juni 2023 Tidak Naik
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pemerintah memutuskan tidak menaikkan tarif listrik periode April hingga Juni 2023.
Mengutip laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), meski 4 indikator makro penentuan tarif listrik mengalami perubahan, namun pemerintah tetap tidak menaikkan listrik untuk 13 pelanggan non subsidi PT PLN (Persero). Begitu pula untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi tetap akan mendapatkan subsidi di periode ini.
Padahal penyesuaian tarif tenaga listrik dilakukan setiap 3 bulan apabila terjadi perubahan terhadap realisasi indikator makro ekonomi yakni kurs, Indonesian Crude Price/ICP, inflasi, dan harga patokan batu bara/HPB.
Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2020.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu menjelaskan parameter ekonomi makro yang digunakan untuk periode triwulan II-2023 menggunakan realisasi rata-rata November 2022, Desember 2022 dan Januari 2023.
Realisasi kurs di periode itu sebesar Rp15.522,99 per dolar AS. ICP sebesar 80,90 dolar AS per barel. Tingkat inflasi sebesar 0,36 persen, dan HPB sebesar Rp920,41 per kilogram (sesuai kebijakan DMO batu bara 70 dolar AS per ton).
Berdasarkan perubahan empat parameter tersebut, kata Jisman, seharusnya penyesuaian tarif tenaga listrik atau tariff adjustment mengalami kenaikan.
Namun untuk menjaga daya beli masyarakat dan mempertimbangkan kestabilan kondisi dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, maka penyusuaian tarif itu tidak dilakukan.
"Namun, untuk menjaga daya beli masyarakat dan mempertimbangkan kondisi saat ini, pemerintah memutuskan tarif tenaga listrik tidak naik," kata Jisman mengutip Antara, Kamis (30/3).
"Kementerian ESDM terus mendorong agar PT PLN (Persero) terus berupaya melakukan langkah-langkah efisiensi operasional dan memacu penjualan tenaga listrik secara lebih agresif," kata Jisman.