Harga Emas Meroket, Tertinggi Dalam 5 Tahun Terakhir

Ilustrasi : Kenaikan harga emas dunia yang dipicu melemahnya dolar AS - (design by US Money Reserve)

CELEBESMEDIA.ID, Jakarta - Harga emas dunia meroket ke level tertinggi dalam kurun 5 tahun terakhir. Pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) akibat sinyal dovish Bank Sentral The Federal Reserves/The Fed menjadi pendorong utama harga logam mulia.

Dirilis CELEBESMEDIA.ID dari CNBCIndonesia, pada perdagangan Kamis (20/6/2019) pukul 09:45 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) melesat 2,39% 1.381,1/troy ounce. Sementara harga emas di pasar spot meroket 2,65% menjadi US$ 1.378,91/troy ounce. Pada posisi tersebut harga emas COMEX dan spot merupakan yang tertinggi sejak Maret 2014.

Sesuai dugaan, The Fed mengumumkan hasil rapat komite pengambil kebijakan (Federal Market Open Committee/FOMC) edisi bulan Juni, yang mana masih mempertahankan suku bunga di kisaran 2,25%-2,5%. Namun, nada-nada dovish dalam pidato Gubernur The Fed, Jerome Powell menjadi penggerak pasar yang cukup kuat. "Pertanyaannya adalah, apakah risiko-risiko ini akan membebani prospek perekonomian? Kami akan bertindak jika dibutuhkan, termasuk kalau memungkinkan, menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga ekspansi (ekonomi)," tuturnya, mengutip Reuters.

Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate bulan depan melonjak menjadi 73,9% dari sebelumnya 68,5%. Alhasil, dolar AS jadi tidak punya pijakan dalam menghadapi tekanan mata uang lain. Terbukti dari nilai Dollar Index (DXY) yang turun 0,14% ke 96,97, terendah dalam sepekan terakhir. 

Kala dolar AS melemah, emas menjadi relatif lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Hal itu terjadi karena emas ditransaksikan dalam dolar AS. Tak heran investor gencar memburu emas dan membuat harganya meroket.