Harga Masker Melonjak di Makassar, Pemasok Batasi Stok
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Meningkatnya kekhawatiran terhadap virus corona yang terjadi di berbagai negara, juga berdampak di Makassar. Sejak beberapa hari terakhir, banyak warga yang mulai mengeluhkan naiknya harga masker di Kota Daeng.
Dari penelusuran CELEBESMEDIA.ID, Rabu (12/2/2020), di sejumlah apotek, harga masker memang mengalami lonjakan drastis. di Apotek Kimia Farma, jalan Ahmad Yani, Makassar, harga jual masker jenis bedah, saat ini perkotaknya dibanderol Rp 205 ribu. Sebelumnya masker jenis ini dibanderol Rp 65 ribu perkotak dengan isi 50 lembar.
Apoteker penanggung jawab Kimia Farma Ahmad Yani, Wahyu Wira Utami mengatakan, kenaikan harga jual masker tersebut, dipicu karena persediaan masker yang semakin menipis di pasaran. Beberapa hari sebelumnya malah Apotek Kimia Farma Ahmad Yani sudah kehabisan persediaan masker.
“Memasuki pekan kedua Februari 2020, alhamdulillah stok masuk lagi, tapi yang kami pesan itu terbatas karena dari pemasoknya membatasi hanya 3 boks perhari atau tergantung persediaan pemasok,” kata Tami sapaan akrabnya ditemui CELEBESMEDIA.ID.
Tami mengungkapkan jika sebelum virus corona ini merebak, biasanya Kimia Farma Ahmad Yani hanya memasok 1 boks masker bedah. Namun, semenjak adanya virus corona, stok masker yang dipesan sampai 3 boks perhari.
“Malah bahkan di awal-awal virus ini menyebar, kami pernah pesan 50 boks dan habis dalam waktu tidak cukup seminggu. Tapi sekarang dibatasi dari pemasok hanya 3 boks saja yang bisa kami terima,” ungkapnya.
Tami menyebut, pihaknya memesan masker di daerah terdekat dari apotek, yaitu di sekitaran kota Makassar. Tetapi, karena persedian pemasok di Makasssar biasanya juga kosong jadi ia memesan di luar kota, seperti di Jakarta.
“Ini karena permintaan yang cukup tinggi sehingga harganya pun jadi melonjak naik. Sebenarnya, bukan apotek kami yang menaikkan harga tapi karena memang dari pemasok yang harganya melonjak, bahkan kalau kami pesan dari luar itu mahal karena ada ongkos kirim juga,” terangnya.
Tami berharap wabah virus ini segera mereda dan semoga virusnya tetap tidak menjalar sampai ke Indonesia, khususnya di kota Makassar. Ia meminta perhatian pemerintah untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.