Waduh! Harga Pangan Kian Mahal, Pengamat Beberkan 3 Penyebabnya

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Harga sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional Makassar terus melonjak menjelang bulan suci Ramadan.
Beberapa pangan yang mengalami kenaikan hargan saat ini yakni cabai rawit, bawang merah dan putih, kacang anjang, buncis, gula pasir, dan telur.
Pengamat ekonomi, Firman Menne membeberkan bahwa fenomena lonjakan harga menjelang Ramadan sudah seperti menjadi tradisi yang selalu terjadi di setiap tahunnya, bukan tanpa alasan, firman menilai ada 3 penyebab utamanya.
Penyebab pertama, kata Firman ketika menjelang bulan suci ramadan biasanya terjadi peningkatan permintaan konsumen terhadap barang, banyak masyarakat yang mulai membeli barang dalam jumlah banyak menjelang ramadan untuk dijadikan sebagai stok belanja.
Sehingga, ketika peningkatan permintaan konsumen terus melonjak namun tak dibarengi dengan stok yang membludak, tentu akan menyebabkan kenaikan harga pangan, hal ini terjadi karena tidak berimbang antara permintaan dan ketersediaan barang.
Yang kedua, berkaitan dengan kebiasaan sebagian pedagang yang kerap kali melakukan penimbunan barang, pengamat ekonomi sekaligus Dosen Universitas Bosowa tersebut membeberkan bahwa menjelang ramadan memang banyak yang melakukan penimbunan barang.
Sehingga barang seolah-olah lenyap seketika, menyebabkan stok berkurang dan pada akhirnya lonjakan harga terjadi. Penimbunan barang dilakukan pedagang biasanya untuk menunggu momen tertentu, misalnya saja momen-momen dimana harga pangaang sedang naik-naiknya.
Penyebab lainnya kondisi cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan juga berkontribusi terhadap terjadinya lonjakan harga.
Banjir di mana-mana, longsor terjadi dimana-mana, dan bencana lainnya yang terus mengintai Sulsel beberapa bulan terakhir.
Hal tersebut tentu berkontribusi terhadap melonjaknya harga pangan, itu bisa terjadi karena proses pendistribusian dari daerah ke pasaran menjadi terhambat, belum lagi banyak petani dan pekebun yang gagal panen akibat bencana hidrometeorologi, akhirnya membuat stok barang menipis dan tak mampu mengimbangi permintaan konsumen.
Firman menilai, untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah harus selalu memantau ketersediaan barang dipasaran setiap harinya, agar memastikan ketercukupan ke masyarakat-masyarakat.
Kemudian mengadakan pasar murah untuk komoditas tertentu, dan memastikan seluruh pendistribusian barang lancar dan aman.
"Memastikan stok barang tetap terpenuhi di pasaran, mengawasi stok barang untuk menjaga ketercukupan bahan di masyarakat, dengan itu bisa menjadi penghalang untuk kebaikan harga barang, Memberikan pasar murah untuk komoditas tertentu, seperti sembako dan Memperlancar distribusi bahan pangan agar tetap normal," ungkap Firman Menne.
Jika harga pangan terus mengalami lonjakan dan sulit untuk dikontrol, ini akan sangat berdampak pada masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
"Sangat berdampak bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah, mempengaruhi kemampuan daya beli masyarakat, apalagi masyarakat sekarang sedang mengalami kelesuhan ekonomi, Daya beli masyarakat akan menurun, l karena harus membagi dan memenuhi ke makanan yang lain," tutupnya
Laporan: Riski