Okupansi Hotel di Sulsel Terjun Bebas Selama Long Weekend

Okupansi hotel di Sulsel merosot selama long weekend - (foto by dok CELEBESMEDIA.ID)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Libur akhir pekan panjang (long weekend) selam 5 hari terhitung 25-29 Januari kemarin, justru tidak berdampak positif bagi tingkat hunian hotel dan resto yg ada di Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Bukannya meroket, tingkat hunian hotel di Sulsel khususnya di Makassar malah terjun bebas selama long weekend. Hal ini diungkapkan oleh ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga. 

"Jika long weekend terjadi untuk wilayah Makassar atau sekitar, tingkat huni langsung terjun bebas, karena aktivitas dari hunian dan juga aktivitas resto itu sangat tergantung pada kegiatan meeting, kunjungan-kunjungan kerja dan juga kegiatan pemerintah. Nah pada saat long weekend seperti ini, aktifitas itu terhenti, hingga mengakibatkan tingkat huni langsung drop," beber Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga. 

Ia mengungkapkan bahwa penurunan tingkat hunian hotel di Sulsel itu bukan tanpa alasan, karena Sulsel khususnya Makassar belum menjadi daerah utama yang bisa menjadi kunjungan destinasi wisata orang-orang dari luar provinsi. Berbeda halnya dengan daerah Bali, Yogyakarta dan Solo yang memang merupakan destinasi wisata. 

Saat ini kata Anggiat Sinaga, kebanyakan kunjungan yang dilakukan di daerah Makassar dan daerah lainnya di Sulsel hanya sekadar untuk kegiatan kunjungan kerja, bisnis dan meeting pemerintah. 

Oleh karenanya, tak heran jika saat Long weekend terjadi, tingkat hunian hotel dan restoran di Sulsel malah merosot. Karena peningkatan huniannya masih bergantung pada kegiatan-kegiatan pemerintah. 

Sekitar 50-60 persen mayoritas aktivitas yang terjadi di hotel kata Anggiat adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. 

"Makanya tidak heran kalau terjadi long weekend akan menjadi mimpi buruk, menjadi sebuah persoalan besar untuk hotel dan restoran di sulsel, terkhusus di Makassar. Berbeda dengan daerah lain seperti Bali dan lain-lain, Makassar adalah daerah destinasi mise pemerintah, kalau panjang liburnya, maka panjang pula kesengsaraan daripada pelaku-pelaku hotel dan restoran di Makassar, " sambungnya. 

Lebih lanjut kata ia rata-rata tingkat hunian hotel saat terjadi long weekend kemarin hanya berkisar 20-28 persen, padahal jika di hari-hari normal masih bisa mencapai angka 55-58 persen. Ia menuturkan, long weekend yang terjadi begitu berdampak buruk pada tingkat hunian hotel. 

Ia berharap, fenomena ini menjadi pekerjaan rumah bersama bagi seluruh stakeholder agar bersama-sama mencetuskan gagasan untuk mendongkrak permasalahan itu. Agar Sulsel tak hanya dikenal sebagai daerah kunjungan kerja pemerintah namun juga populer sebagai destinasi wisata.

"Strategi untuk mendongkrak salah satunya Penguatan event di Makassar dan kabupaten/kota, ini yang harus kita dorong, untuk membuat even skala nasional yang mencoba mendatangkan banyak orang," tandasnya.

Menurut anggiat even nasional yang mendorong orang luar datang ke Makassar bisa membantu tingkat keterisian hotel-hotel di Makassar, sehingga perlu digagas formula pasti untuk.mendongkrak sektor pariwisita.

Laporan: Riski