Pertamina Akan Tindak Tegas Agen dan Pangkalan LPG yang Nakal
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing
Operation Region (MOR) VII Sulawesi menegaskan agar seluruh agen dan pangkalan
LPG yang berada di wilayah Sulawesi untuk menjalankan penyaluran LPG Tabung 3
kg bersubsidi sesuai aturan yang berlaku.
Unit Manager Communication & CSR, Hatim Ilwan, menjelaskan,
pihaknya tak segan-segan dalam menerapkan sanksi kepada agen ataupun pangkalan
yang nakal.
“Jika terdapat pangkalan menjual LPG 3 Kg subsidi melebihi HET
(harga eceran tertinggi) yang ditentukan pemerintah serta melakukan penjualan
ke pengecer dalam jumlah besar, pasti kami tindak”, tegas Hatim dalam
keterangan pers yang diterima CELEBESMEDIA.ID, Sabtu (11/5/2019).
Terbukti, sepanjang tahun 2018 hingga 2019, tak kurang dari 145
sanksi dikeluarkan oleh Pertamina kepada Agen LPG bersubsidi akibat melanggar
ketentuan yang berlaku. Adapun sanksi dari agen kepada pangkalan LPG bersubsidi
3 Kg di wilayah Sulawesi mencapai 205 kasus.
“Kami tidak main-main,” ujar Hatim.
Tercatat, sebanyak 109 sanksi ke agen dan 69 sanksi ke pangkalan
dikenakan untuk wilayah Sulsel. Sementara Sulut menjatuhkan 10 sanksi ke agen
dan 6 sanksi ke pangkalan, Sulteng 3 sanksi ke agen dan 100 sanksi ke
pangkalan, Sultra 15 sanksi ke agen dan 24 sanksi ke pangkalan, serta Gorontalo
menetapkan 3 sanksi ke agen dan 6 sanksi ke pangkalan. Adapun Sulbar
mengeluarkan 5 sanksi terhadap agen.
Sanksi tegas yang dikeluarkan tersebut cukup beragam mulai surat
teguran, penghentian sementara pengiriman LPG 3 Kg subsidi, serta pemutusan hubungan usaha.
"Tergantung tingkat pelanggaran," ujar Hatim.
Menurut Hatim, Pertamina selalu menghimbau masyarakat untuk membeli gas LPG Subsidi 3 Kg di pangkalan resmi karena harganya sudah diatur pemerintah. "Ketika ada pangkalan yang terbukti melanggar, misalnya menjual di atas HET, masyarakat bisa segera melaporkan ke call center 135," ujarnya.
Terkait tidak dapat dikontrolnya harga jual elpiji 3 kg di level
pengecer, Pertamina menerapkan aturan kepada pangkalan untuk tidak menjual
secara berlebihan ke pengecer. “Pangkalan justru harus mengutamakan penjualan
ke konsumen langsung,” tutur Hatim.
Pertamina juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak membeli elpiji dalam jumlah yang banyak dibandingkan hari-hari lainnya karena memasuki Ramadhan tahun ini pasokan elpiji untuk wilayah Sulawesi ditambah rata-rata 10 persen terhadap konsumsi normal harian.
“InsyaAllah, kami akan penuhi kebutuhan masyarakat, agar bisa menjalankan ibadah puasa hingga lebaran dengan tenang dan khidmat," ujarnya.
Pertamina juga berharap masyarakat agar membeli LPG 3 kg dengan bijak dan sesuai dengan peruntukkannya. Selain elpiji 3 Kg, masih menurut Hatim, Pertamina juga menyediakan varian Bright Gas bagi masyarakat mampu, restoran, dan pengusaha hotel. “Dan kami siap memenuhi berapapun kebutuhannya,” tutupnya.(*)