Produksi Padi Sulsel Meningkat, Namun Nilai Tukar Petani Merosot

Padi - (foto by Pexels.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Produksi padi dan beras Sulsel terus meningkat. Akan tetapi kinerja itu tidak linear indikator kesejahteraan petani yang masih rendah. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel yang dirilis, Senin (1/11/2021) di Makassar, luas panen padi pada 2021 diperkirakan mencapai 0,99 juta hektar. Angka itu meningkat 15,68 ribu hektar atau 1,61 persen dibandingkan 2020. 

Seiring dengan peningkatan luas areal, produksi padi pada 2021 diperkirakan sebesar 5,15 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah itu, mengalami kenaikan 444,41 ribu ton GKG atau 9,44 persen dibandingkan 2020 sebanyak 4,71 juta ton GKG. 

Jika potensi produksi padi 2021 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2021 diperkirakan sebesar 2,94 juta ton. Meningkat sebanyak 253,70 ribu ton atau 9,44 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 2,69 juta ton. 

Meski demikian, tingkat kesejahteraan petani, khususnya tanaman pangan, tidak berbanding lurus. Bahkan makin menurun, jika diukur dengan indikator Nilai Tukar Petani (NTP). 

NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan Bulan Oktober 2021 sebesar 99,78 atau naik 0,88 persen dibandingkan dengan NTP Bulan September 2021 sebesar 98,90.

NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 93,60; Subsektor Tanaman Hortikultura (NTPH) sebesar 107,09; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 114,71; Subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 99,46; dan Subsektor Perikanan (NTNP) sebesar 107,04.

Pada Bulan Oktober 2021, dua dari lima subsektor NTP mengalami penurunan.  Subsektor Tanaman Pangan  turun 0,01 persen dan Subsektor Peternakan turun lebih dalam 0,89 persen.

Jika NTP petani di bawah 100 itu berarti indeks harga yang diperoleh petani dari penjualan produksinya lebih rendah dari indeks harga yang dibayar petani untuk berproduksi dan konsumsinya.