Mantan Menteri Perdagangan Ingin Petani Gorontalo Belajar ke Jepang
CELEBESMEDIA.ID, Gorontalo – Provinsi Gorontalo saat ini menjadi
salah satu penyuplai hasil pertanian di Indonesia, selain Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal ini sesuai dengan permintaan pemerintah pusat agar pemerintah daerah
Gorontalo fokus pada pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan sektor
kehutanan.
Mantan Perdagangan RI, Rachmat Gobel, mendukung hal ini.
Sebagai putra Gorontalo, Rachmat ingin petani di daerahnya bisa terus
berkembang. Salah Satu caranya, petani bisa belajar ke Jepang.
"Petani kita dorong, kita akan mencari bagaimana
petani-petani Gorontalo bisa dilatih didik di Jepang. Ini salah satunya untuk
memanfaatkan hubungan Indonesia-Jepang," kata Chairman Panasonic Gobel Group tersebut.
Rachmat menambahkan, dirinya heran saat Gorontalo sekarang
berada di peringkat 5 wilayah miskin di Indonesia. Padahal, kata dia,
pemerintah pusat sudah memberikan perhatian bagus seperti dana desa dan program
untuk petani.
"Ini yang ingin kita benahi. Kita punya keinginan
membangun Gorontalo karena selama 17 tahun ini miskin terus. Jadi kita benahi,
petani dapat income lebih baik," kata politisi Partai Nasdem itu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan
Februari 2019, Nilai Tukar Petani (NTP) Umum Provinsi Gorontalo tercatat
sebesar 104.21 atau mengalami kenaikan sebesar 0.65 persen bila dibandingkan
keadaan bulan Januari 2019 yang tercatat sebesar 103.54.
NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 109.10 untuk
Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P), 110.67 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H),
96.10 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 101.66 untuk Subsektor
Peternakan (NTP-T), dan 100.94 untuk Subsektor Perikanan (NTN).
Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia, ada 5 provinsi
yang NTP-nya berada di atas 100. NTP tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi
Barat sebesar 109.15, diikuti Provinsi Gorontalo sebesar 104.21, Sulawesi
Selatan sebesar 102.99, kemudian Provinsi Papua Barat sebesar 101.62 persen,
dan Maluku sebesar 100.88.
NTP terendah terjadi di Provinsi Papua sebesar 90.87,
kemudian Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 92.87, Provinsi Sulawesi Tengah
sebesar 93.72, Provinsi Sulawesi Utara sebesar 95.18, dan Provinsi Maluku Utara
sebesar 95.75. NTP nasional sebesar 102.94 mengalami penurunan -0.37 persen
dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 103.33.
Pada Februari 2019, terjadi deflasi di daerah perdesaan di
Provinsi Gorontalo sebesar -0.04 persen. Deflasi terjadi karena adanya
penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar -0.33 persen.
Nilai Tukar Usaha
Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Gorontalo pada Februari 2019 sebesar
119.03 atau naik sebesar 0.57 persen dibanding NTUP bulan Januari 2019.
Selain faktor ekonomi, Gobel juga ingin memperbaiki sistem
pendidikan. Menurutnya, guru-guru di Gorontalo harus diperhaikan dan
meningkatkan kemapuannya.
"Guru seperti apa yang dibutuhkan untuk pembangunan SDM
kita. Jadi bukan hanya murid saja. Tentu ada setrifikasi dan pelatihan serta
membangun wawasan lebih luas lagi," tutur.