Konsumsi Semen di Sulsel Lesu, Terendah Ketiga Nasional Setelah Maluku dan Aceh

Direktur Semen Tonasa, Asruddin - (foto by Riski)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Direktur Semen Tonasa, Asruddin mengatakan demand atau konsumsi semen di Sulawesi Selatan (Sulsel) lesu selama tahun 2024 kemarin.

Hal itu diungkapkan Asruddin saat menjadi pembicara dalam CEO Bussiness Forum ke-4 yang digelar oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulsel bekerjasama Celebes Media di Mahoni Hall, Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu (19/2).

Ia menuturkan, berdasarkan data tahun 2024 Konsumsi Semen di Sulsel bahkan -13,6% secara year to date (ytd) drop. 

Angka tersebut menempatkan Sulsel berada di peringkat 3 provinsi dengan angka konsumsi semen terendah setelah Daerah Istimewa Aceh dengan -18.0% dan Maluku dengan -18.3%.

"Konsumsi Semen di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lainnya, bahkan Sulawesi Selatan mengalami penurunan demand (konsumsi) hingga mines -13% , seperti di daerah lain seperti Bali malah tumbuh hingga 19%," beber Direktur Semen Tonasa, Asruddin Leo saat memaparkan materinya di CEO Bussiness Forum. 

Sementara untuk daerah lain di Indonesia, provinsi yang saat ini menempati top 3 dengan konsumsi semen tertinggi adalah Kalimantan Utara dengan 30.7%, Bali 19.0% dan Kalimantan Timur dengan 10.6%.

Merosotnya konsumsi semen menandakan pembangunan properti di Sulsel juga sedang lesu.

Sebagai solusi untuk mendongkrak bisnis properti, Asruddin menuturkan Semen Tonasa akhirnya meluncurkan inovasi baru berupa Bata Interlock Presisi untuk menghadapi tantangan tersebut. 

Bata interlock presisi merupakan hasil penelitian terapan dengan mekanisme kerja yang saling mengunci antar balok seperti sistem lego. Penggunaan bata interlock presisi memberikan banyak keuntungan dalam pembangunan rumah dibandingkan material konvensional.

Hal itu karena lebih efisien dalam penggunaan material, lebih mudah dalam pengaplikasian yang membuat durasi pembangunan lebih cepat, serta telah dinyatakan ramah gempa.

"Untuk menghadapi tantangan ini, Semen Tonasa meluncurkan inovasi baru berupa Bata Interlock Presisi, yang lebih murah dan efisien dibanding bata konvensional. Inovasi ini diharapkan mampu menekan biaya pembangunan dan meningkatkan daya saing sektor konstruksi, " tuturnya.

Laporan: Riski