CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Makassar menargetkan okupansi hotel di malam pergantian tahun 2019 mencapai 90 persen (%). Dimana target tersebut, sejalan dengan tingginya permintaan kamar di malam tahun baru 2020.

Ketua PHRI Makassar, Kwandi Salim mengatakan para pelaku bisnis perhotelan di Makassar mulai menyiapkan strategi jelang tutup tahun ini. Mereka bahkan menyiapkan diskon besar-besaran, dengan diisi promo menarik hingga menawarkan paket menginap dan santap malam bersama keluarga.

"Jadi, saat Natal dan Tahun Baru, biasanya okupansi hotel naik 20 hingga 35% dari rata-rata bulanan, ya untuk tahun ini diharapkan bisa sampai 90% khusus di kota Makassar," katanya, Selasa (3/12/2019).

Namun, lanjut Kwandi, jika dibandingkan pada malam pergantian tahun 2018 lalu, okupansi hotel di kota Makassar anjlok sebesar 50%. Hal itu dikarenakan soal isu pemberitaan naiknya air laut di Pantai Losari hingga berita hoax terkait tsunami yang akan melanda kota Daeng.

"Berita hoax seperti itu, sangat mempengaruhi angka okupansi dan kami sangat menyayangkan hal itu. Sehingga kami harap berita-berita seperti itu tidak ada lagi, apalagi di setiap pergantian tahun pasti memasuki musim penghujan," harapnya.

Kwandi tak lupa menyarankan agar pengelola hotel bersiap diri dari sekarang dan menjamin kualitas pelayanan selama perayaan tahunan tersebut. Pasalnya, libur Natal dan Tahun Baru akan menjadi referensi pengunjung untuk kembali ke hotel tersebut atau tidak.

“Ini bisa jadi waktu promosi yang tepat, tetapi bisa juga menurunkan popularitas hotel. Apalagi, orang kalau berkomentar tidak lewat kertas, tetapi lewat media sosial dan agen perjalanan daring,” tutupnya.