Ekonomi Sulsel Peringkat 20 Nasional, Hanya Tumbuh 4,82 Persen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel l, Rizki Ernadi Wimanda - (foto by Riski

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ekonomi Sulawesi Selatan tumbuh di triwulan I Tahun 2024 mencapai 4,82 persen year on year (yoy). Angka ini sedikit meningkat, jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2023 yang hanya mencapai 3,79 persen (yoy). 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda saat menghadiri acara Sulsel Talk di kantor Bank Indonesia, Makassar, Selasa (21/5/2024).

"Triwulan satu kan meningkat yah dari 3,79 persen (pada triwulan IV tahun 2023) menjadi 4,8 persen (pada triwulan I tahun 2204," ujar Rizki Ernadi Wimanda. 

Melihat hal tersebut, BI menargetkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel pada triwulan II mendatang kembali mengalami tren kenaikan positif. Rizki Ernadi menyebutkan targetnya sekitar 4,6 - 5,4 persen secara year on year.

"Triwulan ke II kami perkirakan meningkat kisaran 4,6 - 5,4 Persen, kami berharap di triwulan ke II pertanian sudah berkontribusi positif, yang kemarin kan negatif 3 kali berturut-turut, dengan adanya panen raya di April insyaallah akan positif dan meningkatkan PDB kita, " ucapnya. 

Meski ekonomi secara angka mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, tapi angka tersebut masih rendah. Buktinya, pertumbuhan ekonomi Sulsel saat ini berada di peringkat ke-20 dari 34 provinsi 

Peringkat pertama diduduki oleh Papua dengan pertumbuhan 17,49 persen (yoy), disusul Maluku Utara dengan 11.88 persen  dan Sulawesi Tengah dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 10,49 persen. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel. 

Jika menilik pertumbuhan ekonomi Sulsel di beberapa tahun sebelumnya. Misalnya di tahun 2019 sebelum adanya Covid-19, pertumbuhan ekonomi Sulsel saat itu sempat bertengger di angka 7,6 persen ( yoy), dan tahun 2024 Triwulan I menurun diangka 4,8 persen.

Rizki Ernadi mengatakan ekonomi Sulsel dapat kembali berjaya jika menggenjot investasi, sektor pertanian dan industri.

"Akhir tahun tahun 2024 ini meningkat di 4,7 - 5,5 persen, insyaAllah bisa tercapai dengan syarat tantangan dijawab oleh pemerintah dan masyarakat tentunya, dan juga investasi harus digenjot, terutama sektor di lapangan usaha industri begitu pun di sektor pertanian," pungkasnya.

Laporan: Riski