Sektor Pertanian Sulsel Tumbuh Minus hingga Kuartal I-2024

Seminar Ekonomi Sulampua Sulsel Talk, Selasa (21/5) - (foto by Riski)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sektor Pertanian menjadi penyumbang dominan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan (Sulsel), kini mengalami tren penurunan sejak kuartal III tahun 2023 hingga kuartal I tahun 2024.

Pertumbuhan negatif terpantau terus disumbangkan oleh sektor pertanian yang menjadi kebanggaan Sulsel dari segi pertumbuhan ekonomi. 

Berdasarkan paparan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, sektor pertanian sejak kuartal III 2023 mengalami pertumbuhan negatif sebesar -0,1 persen.

Kondisi ini berlanjut pada kuartal IV 2023 yang juga masih minus sebesar -0,45 persen.

Kuartal I 2024 pertumbuhan sektor pertanian masih tetap minus, dengan angka yang semakin membengkak sebesar -0,75 persen. 

"Sektor pertanian yang mendominasi pertumbuhan ekonomi di Sulsel justru terus menyumbang pertumbuhan negatif sejak kuartal III Tahun 2023," beber Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda saat menjadi narasumber dalam acara Sulsel Talk, Selasa (21/5/2024).

Belum lagi kata Rizki Ernadi, 3 bulan pertama di tahun 2024, beras terus menyumbang inflasi bahkan menjadi penyumbang utama dengan andil sebesar 0,6 persen secara Year on Year (yoy) hingga April 2024.

Kondisi ini merupakan dampak dari kekeringan yang disebabkan oleh El Nino yang melanda Indonesia, termasuk Sulsel pada akhir tahun 2023 hingga 3 bulan pertama tahun 2024.

Namun, sejak April hingga Mei berdasarkan data dari BPS kini beras  perlahan kembali ke titik normal. Kondisi ini juga disebabkan karena panen raya di Sulsel mulai dilakukan petani. 

Diketahui dari sektor pertanian sendiri, subsektor yang mendominasi adalah perikanan budidaya dan perikanan tangkap dengan total 40 persen. 

Sedangkan untuk subsektor lainnya masing-masing tanaman pangan 28 persen, tanaman perkebunan 19 persen, dan lainnya 13 persen.

Laporan: Riski