Menkeu AS Akui Ekonomi Melambat, Belum ke Resesi


 CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, dia tidak memperkirakan ekonomi AS akan mengarah ke kondisi resesi.

Akan tetapi pertumbuhannya akan "benar-benar" melambat dan harga bensin tidak mungkin turun dalam waktu dekat.

"Saya tidak berpikir kita (akan) mengalami resesi. Belanja konsumen sangat kuat. Belanja investasi solid," katanya dalam acara New York Times Dealbook, pada Kamis (9/6/2022), sebagaimana dikutip ANTARA.

Suatu perekonomian dikatakan resesi, apabila mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus dalam periode tiga kuartal berturut-turut.

"Saya tahu orang-orang sangat kesal dan memang benar begitu tentang inflasi, tetapi tidak ada yang menunjukkan bahwa ... resesi sedang terjadi."

Sebagaimana dikutip dari laman Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, termasuk AS, dipoyeksi turun tajam dari 5,1 persen 2021 menjadi hanya 2,6 persen tahun 2022. Angka ini terkoreksi tajam 1,2 poin persentase dari prakiraan Januari lalu.

Yellen yang pekan lalu mengakui bahwa dia salah dalam memprediksi inflasi akan bersifat sementara,  dalam acara tersebut menegaskan dia tidak akan mengubah keputusan kebijakan AS jika dia bisa kembali ke masa lalu. "Saya tidak akan melakukannya secara berbeda," kata Yellen,

Ia mengatakan bahwa American Rescue Plan senilai 1,9 triliun dollar AS yang ditandatangani Presiden Joe Biden diperlukan untuk mencegah satu generasi orang Amerika menderita tingkat pengangguran yang tinggi.

"Hal-hal yang tidak terduga selalu bisa terjadi. Dunia sangat tidak pasti," katanya.

Memerangi inflasi adalah prioritas utama Presiden Joe Biden, kata Yellen, seraya menambahkan bahwa dia tidak memperkirakan harga bensin, yang baru saja mencapai 5 dollar AS per galon, akan turun dalam waktu dekat.

Dia mengatakan rumah tangga Amerika jelas khawatir tentang melonjaknya harga bensin, yang memainkan peran kunci dalam membentuk ekspektasi konsumen, tetapi "menakjubkan" betapa pesimisnya orang Amerika tentang ekonomi mengingat fakta bahwa Amerika Serikat sekarang memiliki pasar tenaga kerja terkuat sejak Perang Dunia Dua.

Biden telah melakukan "apa yang bisa dia lakukan" untuk mengatasi harga bensin yang tinggi dengan mengarahkan penarikan bersejarah dari Cadangan Minyak Strategis, kata Yellen. Dia menambahkan bahwa pejabat AS juga akan terus memperketat sanksi yang bertujuan menghukum Rusia dan menghentikan perang di Ukraina.

Ketika Federal Reserve (Fed) memperketat kebijakan moneter untuk menahan permintaan dan menurunkan inflasi, Yellen mengatakan dia melihat jalan menuju soft landing yang akan menghindari resesi.