PLN Harap Electrifying Agriculture Sejahterakan Petani, Bantu Tekan Biaya Produksi

CELEBESMESDIA.ID, Makassar - PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung budi daya bawang merah melalui program electrifying agriculture. Pasokan listrik yang memadai untuk kegiatan pertanian diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani.

Electrifying agriculture merupakan salah satu bagian dari semangat transformasi PLN untuk meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau, dan andal untuk berbagai kalangan masyarakat. 

Raditya Hari Nugraha , Manager PLN UP3 Makassar Selatan menjelaskan jika saat ini PLN juga berinovasi pada pemanfaatan listrik untuk menumbuhkan sektor agriculture.

"Saat ini PLN tidak henti hanya memastikan bagaimana listrik bisa dinikmati masyarakat di rumah tetapi juga bagaimana listrik bisa bermanfaat untuk menumbuhkan sektor pertanian, perkebunan, perkebunan dan perikanan," jelas Raditya Hari Nugraha dalam Celebes Businees Virtual Week 2021 session 2 bertajuk "Electrifying Agriculture Tumbuh karena Terang" di Function Room Menara Bosowa Rabu (1/9/2021). 

Senada dengan hal tersebut, Yuli Ashaniais , Manager PLN UP3 Makassar Utara mengungkapkan jika program electrifying agriculture ini memberikan kemudahan bagi para petani sehingga diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi nasional utamanya dalam mensejahterakan para petani.

"Electrifying agriculture hadir untuk memberi kemudahan bagi para petani. Dengan harapan bisa menumbuhkan produksi dari sektor agriculture. Banyak hal yang dulunya dilakukan secara konvensional tentunya dengan listrik hadir dapat memberikan kemudahan bagi para petani. Sehingga harapan kita (PLN) bisa turut membantu pertumbuhan ekonomi nasional dan paling utama kesejahteraan petani dapat lebih meningkat," ungkap Yuli yang juga hadir sebagai pembicara dalam CVBW 2021 session 2.

Lebih lanjut Yuli memberikan contoh kemudahan yang didapatkan petani dengan peningkatan hasil pertanian dengan biaya produksi yang lebih efisien.

"Sebagai contoh petani bawang kita di Enrekang yang dulunya melakukan produksi dengan cara manual, misalnya  menggunakan tenaga manusia, pestisida. Sekarang dengan hadirnya listrik bisa lebih memudahkan, yang tadinya menggunakan pestisida tinggal menggunakan lampu hama. Semula menyemprot secara manual,dgn hadirnya listrik dapat dilakukan lebih praktis," jelasnya.

Kemudahan lainnya juga dijelaskan Raditya jika dengan menggunakan listrik, petani lebih bisa menekan biaya produksi. 

"Misalnya jika dulunya mereka menggunakan Bahan Bakar Minyak untuk menggerakkan mesin, dengan hadirnya listrik maka biaya BBM itu bisa lebih dihemat," ungkapnya.

Dalam penerapan electrifying agriculture ini, PLN juga menggandeng stakeholder atau pemerintah setempat untuk memberikan edukasi kepada kelompok-kelompok tani agar program ini benar-benar dapat bermanfaat bagi para petani.