'Terinfeksi' Virus Corona, Rupiah Diprediksi Terus Melemah
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Nilai tukar rupiah melemah ke Rp14.396 per dolar AS atau sebesar 0,03 persen pada perdagangan pasar spot, Selasa (10/3/2020) pagi. Sebelumnya, rupiah berada di Rp14.392 per dolar AS pada penutupan pasar, Senin (9/3/2020) kemarin.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah pagi ini disebabkan oleh sentimen negatif penyebaran virus corona yang menekan perekonomian global. "Sentimen negatif masih menekan aset berisiko. Indeks saham Dow Jones kemarin mengalami penurunan harian terbesar dalam sejarah, lebih dari 2013 poin," kata Ariston, dirilis CELEBESMEDIA.ID dari CNNIndonesia, Selasa (10/3/2020).
Di Selasa pagi, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga melemah terhadap dolar AS. Terpantau, yen Jepang melemah 1,07 persen, ringgit Malaysia 0,32 persen, dan yuan China 0,19 persen.
Selanjutnya, lira Turki juga turut melemah 0,07 persen. Diikuti, dolar Hong Kong yang melemah 0,01 tipis persen. Di sisi lain, penguatan terjadi pada won Korea 0,60, baht Thailand 0,38 persen serta dolar Taiwan 0,23 persen, serta dolar Singapura 0,06 persen terhadap dolar AS.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris dan euro melemah dengan nilai masing-masing 0,49 persen dan 0,52 persen. Diikuti dolar Australia yang melemah 0,13 persen. Sementara, hanya dolar Kanada menguat 0,45 persen terhadap dolar AS.
Menurut Ariston, Kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona masih mendominasi pasar dan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Kendati demikian, beberapa negara, seperti Italia, Jepang, AS dan Kanada bersiap melakukan stimulus untuk menopang perekonomian masing-masing menghadapi dampak negatif corona. "Hal tersebut setidaknya dapat memitigasi penekanan perekonomian global," ungkapnya. Lebih lanjut, Ariston berpendapat rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp14.500 hingga Rp14.260 per dolar AS pada hari ini.