Inflasi Sulsel 6,0 Persen, Melampaui Angka Nasional
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Daya beli masyarakat Sulawesi
Selatan semakin terpuruk, dihantam kenaikan harga kebutuhan hidup atau inflasi.
Pada bulan November, menurut catatan Badan Pusat Statistik
(BPS) Sulsel, tingkat inflasi di Sulsel mencapai 6,0 persen dalam setahun
(year-on-year). Artinya laju inflasi November 2022 dibandingkan angka inflasi
November 2021.
Secara nasional, inflasi year-on-year pada November sebesar
hanya 5,42 persen dibanding angka inflasi November 2021. Inflasi nasional
diukur dengan Indeks Harga Konsumen sejumlah kota di seluruh Idonesia.
Tingkat inflasi bulanan atau yang disebut month to month
(m-t-m) November 2022 tercatat 0,25 persen. Angka November dibandingkan Oktober
2022.
Sementara tingkat inflasi year to date (y-t-d) sebesar 5,03
persen. Artinya angka inflasi sejak Januari sampai November 2022.
Di Sulsel, hanya ada lima kota yang dijadikan tolok ukur
perhitungan inflasi. Angka inflasi Sulsel merupakan penggabungan lima kota,
yaitu Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo.
Dari lima kota IHK di Sulawesi Selatan, inflasi y-o-y
tertinggi terjadi di Parepare sebesar 7,11 persen dengan IHK sebesar 115,15 dan
inflasi y-o-y terendah terjadi di Bulukumba sebesar 4,34 dengan IHK sebesar
112,96.
Inflasi di Sulsel terjadi karena adanya kenaikan indeks
harga pada 10 kelompok pengeluaran.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,70 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,11 persen. Kelompok perumahan, air,
listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,12 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin
rumah tangga 4,93 persen. Kelompok kesehatan 2,97 persen.
Kelompok transportasi paling tinggi, sebesar 17,42 persen.
Diperkirakan masih efek lanjutan kenaikan harga bahan bakar minyak yang lalu.
Kelompok rekreasi, budaya dan olahraga hanya 2,81 persen. Kelompok
pendidikan 2,46 persen.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 4,57
persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,23 persen.
Adapun kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan
mengalami deflasi 0,15 persen. Deflasi artinya terjadi penurunan Indeks
harga konsumen atau kebalikan dari inflasi.
Komoditas utama penyumbang inflasi y-o-y pada November 2022
di Sulsel, antara lain bensin, angkutan udara, telur ayam ras, minyak goreng,
rokok kretek filter, kontrak rumah, kue kering berminyak, sabun detergen
bubuk/cair, cabai rawit, dan upah asisten rumah tangga.