Rencana Penambahan Modal Bank Bukopin Melalui Rights Issue Disetujui RUPS

Rencana Penambahan Modal Bank Bukopin Melalui Rights Issue Disetujui RUPS - (ist)

CELEBESMEDIA.ID, Jakarta - Sebanyak 96,84% pemegang saham Bank Bukopin yang menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Bukopin memberikan persetujuan atas rencana perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan aksi korporasi tersebut diharapkan dapat menambah Rasio Kecukupan Modal (CAR) Perseroan sebesar 2%-3%. Per Agustus 2019, posisi CAR Perseroan berada pada kisaran 13,23%.

“Kami berencana menerbitkan saham kelas B sebanyak-banyaknya 40% dari jumlah saham yang ditempatkan oleh Perseroan atau sebanyak-banyaknya 4,6 miliar saham yang bernilai nominal Rp100,-,” ujarnya seusai pelaksanaan RUPSLB Bank Bukopin, Kamis (24/10/2019).

Perhitungan tersebut didasarkan pada asumsi jika seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam PUT V terserap oleh pasar pada harga seperti saat pelaksanaan PUT IV.

Dengan kalkulasi tersebut, posisi CAR Bank Bukopin setelah pelaksanaan PUT V diharapkan dapat mencapai 15%-16%

“Melalui aksi korporasi ini, kami optimistis Perseroan akan dapat meningkatkan kemampuan pendanaan untuk menjalankan strategi usaha,” ujarnya.

Persetujuan atas rencana aksi korporasi tersebut diberikan oleh mayoritas pemegang saham Perseroan, termasuk PT Bosowa Corporindo, KB Kookmin Bank, Kopelindo, Negara RI serta pemegang saham publik yang hadir.

RUPS Luar Biasa Bank Bukopin berlangsung pada Kamis, 24 Oktober 2019, dipimpin oleh Komisaris Utama Mustafa Abubakar dengan agenda tunggal, yaitu persetujuan atas rencana Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Aksi Korporasi tersebut dilaksanakan sesuai dengan Peraturan OJK No 32/POJK.04/2015.

Eko mengatakan pengajuan Penawaran Umum Terbatas V oleh Perseroan didasari pada pertimbangan untuk meningkatkan permodalan Perseroan dalam rangka mendukung ekspansi usaha.

Jumlah saham yang akan diterbitkan bergantung pada keperluan dana Perseroan dan harga pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V.

Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V direncanakan akan dilaksanakan pada Semester II tahun 2019.

“Keseluruhan dana hasil penambahan modal dalam Penawaran Umum Terbatas V ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh Perseroan untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan.”

Bank Bukopin telah menetapkan strategi dan target bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja Perseroan.

Untuk jangka pendek, yaitu dalam 1-3 tahun ke depan, Perseroan telah menetapkan sasaran yaitu revitalisasi arah bisnis, perbaikan kualitas aset dan sumber dana, serta penguatan bisnis proses, yang dilanjutkan dengan pengembangan bisnis yang disiplin dan fokus pada segmen ritel, baik dari sisi pendanaan, maupun penyediaan dana.

Strategi tersebut akan dilakukan secara selektif sesuai segmen bisnis unggulan, fee based maupun transaksional yang akan dicapai melalui produktivitas sumber daya, kualitas dan proses bisnis.

Dalam jangka menengah, sasaran yang dibidik Perseroan adalah tumbuh berkelanjutan dengan struktur bisnis yang kuat dan sehat melalui fokus pada segmen ritel, produktivitas sumber daya, struktur bisnis berkualitas, dan bisnis proses yang efisien. Dengan begitu, Perseroan diharapkan dapat beroperasi secara kompetitif dan dapat meningkatkan value proposition.

Hingga Semester I/2019 Bank Bukopin terus menjaga tren pertumbuhan jangka panjang. Hal ini terlihat dari posisi aset Perseroan yang mencapai Rp97,74 triliun, tumbuh 6,62% dibandingkan dengan posisi pada 30 Juni 2018 sebesar Rp91,67 miliar.

Kenaikan posisi aset Perseroan per Juni 2019 ditopang oleh realisasi penyaluran kredit yang mencapai Rp66,64 triliun dan kenaikan dana pihak ketiga sebesar 9,46% secara year-on-year menjadi Rp78,90 triliun. Kondisi tersebut juga menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Bukopin.

Tentang Bank Bukopin

PT Bank Bukopin Tbk (“Bank Bukopin”) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Didirikan pada tanggal 10 Juli 1970, Bank Bukopin tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 dengan kode emiten BBKP.

Bank Bukopin merupakan bank yang fokus pada segmen ritel, yang terdiri dari segmen Konsumer dan  UKM serta didukung oleh segmen Komersial. Sesuai dengan misi “Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah”, Bank Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabah dengan melakukan modernisasi infrastruktur TI serta menyiapkan beragam produk dan layanan berbasis perbankan digital seperti aplikasi Bukopin Mobile, B Wallet, dan tabungan digital Wokee.

Per 30 September 2019, saham Bank Bukopin dimiliki oleh Bosowa Corporindo (23,4%), KB Kookmin Bank (22,0%), Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia/KOPELINDO (5,0%), Negara RI (8,9%), dan Publik (40,7%).

Bank Bukopin beroperasi di 23 provinsi, dengan 43 kantor cabang utama, 175 kantor cabang pembantu, 116 kantor kas, dan 832 mesin ATM.