Pengrajin Hiasan Kupu-kupu Bantimurung Pilih Ekspor ke Luar Negeri Dari Pada Dalam Negeri
![](https://thumb.spotlight.id/image/2019/07/31/36435dc9dd2dc893b638e2d1f2fd1fa7-620ffdd5-0bfd-4e05-8783-e6028d6e57c5-(1).jpg)
CELEBESMEDIA.ID, Maros - Pemasaran produk souvenir Kupu-kupu secara lokal di taman wisata alam Bantimurung, Kabupaten Maros tidaklah sepenuhnya menjajikan. Bahkan pedagang di kawasan tersebut hanya memperoleh omzet hasil penjualan Rp 50 ribu saja dalam sehari.
Meski demikian, ozemt penjualan Rp 50 ribu dalam sehari
tersebut hanya berlaku di saat pengunjung benar-benar sepi. Di hari-hari biasa
saat pengunjung normal, pedagang rata-rata memperoleh omzet penjualan Rp 200
ribu dalam sehari.
pedagang souvenir Kupu-kupu, Anna mengatakan di hari biasa omzet penjualan rata-rata di kisaran Rp 200 ribu saja dalam sehari. “Adapun di saat kondisi ramai saat hari libur Sabtu dan Minggu, omzet penjualan mencapai Rp 500 - 700 ribu dalam sehari,” tersang Anna.
Souvenir Kupu-kupu sendiri dijual dengan harga bervariasi oleh pedagang di taman wisata alam Bantimurung, tergantung jenis souvenir yang dibeli oleh pengunjung. Untuk sovenir gantungan kunci, dijual mulai Rp 7.500 hingga Rp 10 ribu, sementara untuk bingkai Kupu-kupu termurah Rp 50 ribu dan termahal Rp 1 juta.
Meski omzet penjualan secara lokal lumayan menjanjikan,
namun hasil tersebut dianggap oleh pengrajin tidak seberapa jika dibandingkan
dengan melakukan ekspor bahan mentah Kupu-kupu keluar negeri.