KOLOM ANDI SURUJI : Kolaborasi dan Sinergi BUMD Sulsel

PERTUMBUHAN ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan III-2019 mencapai 7,21%, jauh melampaui kinerja perekonomian nasional yang hanya membukukan kenaikan 5,02%.

Tentu saja perekonomian Sulsel merupakan hasil kerja seluruh warga, perusahaan negara, swasta, maupun badan usaha milik daerah.

Ada empat BUMD Sulsel. Paling menonjol dan dikenal luas adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulsel. Namanya bank, masyarakat tentu sudah tidak asing dengan BPD.

Itu karena bisnisnya bersentuhan langsung dengan masyarakat. Terutama masyarakat yang menyimpan dananya dan mereka yang meminjam dana dari Bank.

Tiga lainnya, Perusda, Agribisnis, dan Jamkrida. Ketiganya ini, memang belum banyak dikenal, khususnya mengenai sepak terjangnya.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, dalam berbagai kesempatan, selalu mengingatkan potensi besar perekonomian daerah. Betapa besar peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulsel.

Akan tetapi potensi itu belum optimal digarap. Itu lantaran banyaknya kendala. "Banyak yang bisa kita lakukan dan hasilkan kalau kita berkolaborasi dan bersinergi," katanya.

Empat perusahaan milik pemerintah daerah provinsi, menangkap makna dan harapan dari ucapan Nurdin Abdullah tersebut. Jika kolaborasi dan sinergi itu masih sulit dilakukan manakala melibatkan pihak eksternal pemprov, seharusnya di mulai di internal dulu.

Itulah yang digagas empat BUMD yang dimotori Taufik Fachruddin, Direktur Utama Perusda Sulsel, bekerja sama dengan Celebes TV. Menggagas sebuah perbincangan tayang (talkshow) untuk membedah peluang kolaborasi dan sinergi BUMD untuk meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan perekonomian masyarakat Sulsel.

Agribisnis misalnya, tentu sangat besar peluangnya menjadi lokomotif perekonomian melalui bidang-bidang usahanya. Ia harusnya menjadi motor penggerak dinamisator ekonomi rakyat, mengingat perekonomian Sulsel berbasis pertanian. 

Agrobisnis bukan sekadar berdagang komoditas pertanian, tetapi bagaimana menjadi pelaku agroindustri, manufaktur, pengolahan hasil-hasil pertanian sehingga memberikan nilai tambah pertanian.

Permodalan yang sering dikeluhkan masyarakat, seharusnya tidak menjadi masalah dengan adanya BPD. 

Aturan yang mengungkung bank juga seharusnya bukan masalah karena ada Jamkrida yang melakukan penjaminan kredit.

Masalah, kalau sumbangsih BUMD masih kecil, belum berkontribusi optimal, tentu ada dalam garis kolaborasi dan sinergi yang belum berjalan. 

Karena itu dibutuhkan terobosan, kreativitas, melakukan inovasi untuk mendobrak kebuntuan dan cara-cara lama berbisnis yang selama ini dipraktekkan oleh BUMD.