Penyaluran Kredit Baru Korporasi Terindikasi Meningkat

Ilustrasi - (int)

CELEBESMEDIA.ID, MakassarPermintaan pembiayaan atau kredit baru dari korporasi pada Mei 2022 terindikasi tumbuh positif yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 12,1%. 

"Penyaluran kredit baru pun pada Mei 2022 juga terindikasi tetap tumbuh positif, tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 43,0%," papar Erwin Haryono,  Kepala Deperteman Komunikasi Bank Indonesia, Jumat (17/06/2022). 

Faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. 

Sementara itu, kata dia, untuk keseluruhan periode triwulan II 2022, penawaran penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Sejalan dengan itu, di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi tumbuh pada Mei 2022. Mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna. 

Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain, koperasi, leasing, dan teman/kerabat.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Survei Konsumen Mei 2022 mengindikasikan optimisme terhadap kondisi ekonomi terus menguat. 

Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2022 sebesar 128,9, lebih tinggi dari 113,1 pada bulan sebelumnya. 

Keyakinan konsumen pada Mei 2022 yang menguat didorong oleh meningkatnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. 

Peningkatan tersebut terjadi pada persepsi terhadap penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, dan pembelian barang tahan lama (durable goods). 

Penguatan keyakinan konsumen pada Mei 2022 juga didorong oleh meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan, terutama ekspektasi terhadap kondisi usaha ke depan.

Indeks Keyakinan Konsumen merupakan rata-rata sederhana dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen. 

Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini mencakup keyakinan konsumen mengenai penghasilan saat ini, ketepatan waktu untuk melakukan pembelian barang tahan lama dan ketersediaan lapangan kerja, dengan membandingkan antara kondisi saat ini dan 6 bulan yang lalu.

Indikator ini juga biasanya digunakan oleh kalangan produsen dalam perencanaan produksi sampai distribusi produksinya.