M. Jusuf Kalla Beberkan Prinsip Hidup ala Indonesia pada KTT Asia Pasifik 2019
CELEBESMEDIA.ID - Pada pidatonya di depan sejumlah pemimpin ASEAN dan peserta dari berbagai negara yang menghadiri Asia Pacific Summit di Phnom Penh Kamboja, M. Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia adalah negara kepulauan yang multi-etnis, multi-agama dengan populasi hampir 268 juta.
Tetapi Indonesia memiliki apa yang tidak dimiliki negara lain yaitu, Pancasila & Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi dasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemerintah Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia tanpa perbedaan. Berbeda tapi saling menghormati dan bekerjasama, dengan motto Bhinneka Tunggal Ika.
M. Jusuf Kalla, mencontohkan dirinya sebagai seorang Muslim dan tidak melihat adanya kesulitan dengan nilai-nilai yang diyakini bangsa Indonesia.
“Bagi saya Tuhan menciptakan perbedaan untuk persatuan, bukan untuk permusuhan. Karena alasan ini, para leluhur Indonesia telah mengartikulasikan pesan perdamaian bahkan sebelum dunia mengumumkan pembentukan PBB,” ungkap Jusuf Kalla.
Dalam konstitusi Indonesia juga ditegaskan pentingnya kemerdekaan memajukan kesejahteraan umum, serta ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
Sebagai negara yang cinta damai Indonesia berjuang untuk perdamaian bukan hanya untuk Indonesia, tetapi kami membawa 29 negara dari Asia dan Afrika ke panggung global dalam pertemuan Asia Afrika yang terkenal di Bandung pada tahun 1955.
Karena itu Konferensi Asia Afrika Bandung, tidak hanya Indonesia yang mendapatkan pengakuan karena keinginan untuk perdamaian, bangsa-bangsa lain yang berjuang untuk kemerdekaan dan perdamaian mendapatkan kemerdekaan dan kedamaian mereka.
Ada banyak produk perdamaian yang telah diprakarsai oleh Indonesia sejak saat itu. Dari Konvensi PBB tentang Hukum Laut yang memberi pengakuan atas kerja sama lintas negara di laut, gerakan Non-Blok, ASEAN, dan banyak lagi.
Di akhir sambutannya, M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI 2014-2019 tersebut mengatakan “Saya senang bahwa kita semua berkumpul di sini untuk memperbarui komitmen kita untuk perdamaian. Semoga berbagai yang kita lakukan di sini akan memperkuat langkah kita untuk bekerjasama mempromosikan perdamaian,” harap JK.
“Saya berharap Universal Federation Peace berani mengambil peran lebih besar dalam komunitas di seluruh dunia untuk menyebarkan cara-cara menciptakan perdamaian,” tutup JK.
Sementara itu, pertemuan Universal Peace Federation (UPF)
Asia Pacific Summit ini dihadiri HE Jose de Venecia JR- Speaker house of
representative (Five-Time) Republik of the Philippines, Xanana Gusmao-mantan
Presiden Timor Leste, DR Thomas G Walsh- Chair, Universal Peace Federation, Hon. Qosim Khan Suri-Deputy
Speaker of the National Assembly, Islamic
Republik of Pakistan, Hon Shirin Sharmin Chaudhury-Speaker of the parlemen, People
Republik of Banglades, HE Raymond Oilouch- Wakil Presiden Palau, DR Hak Ja Han
Moon, Co Founder Universal Peace Federation, Hun Sen-PM Kamboja.