Profil Nasaruddin Umar, Tokoh Sulsel yang Jadi Menteri Agama
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Presiden RI Prabowo Subianto
menunjuk Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih yang
diumumkan di Istana Negara Jakarta, Minggu (20/10) malam.
Nasaruddin Umar diangkat sebagai Menteri Agama menggantikan
Yaqut Cholil Qoumas yang tidak diperpanjang masa jabatannya.
Sebelum resmi ditunjuk sebagai Menag, Nasaruddin berkisah
soal pemanggilannya yang tiba-tiba oleh Prabowo. Ia dipanggil Prabowo untuk datang
ke kediamannya di Kartanegara.
"Saya betul-betul sangat surprise ya. Saya enggak
menyangka dan saya kaget, saya enggak pernah membayangkan," kata
Nasaruddin, dikutip dari ANTARA.
Nasaruddin mengaku tidak pernah ada pembicaraan soal posisi
menteri bersama Prabowo maupun orang di sekitar lingkungan Partai Gerindra
sebelum-sebelumnya.
Namun, pada Senin (14/10) sekitar pukul 18:00 WIB, dirinya mendapat undangan dari ajudan Prabowo Subianto untuk datang ke Kartanegara.
Profil Singkat Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar merupakan tokoh nasional asal Sulawesi Selatan.
Ia lahir di Ujung, Bone, Sulawesi Selatan pada 23 Juni 1959. Dirinya merupakan
seorang ulama dan akademisi yang telah berkontribusi besar dalam bidang
keagamaan serta pendidikan di Indonesia.
Nasaruddin Umar menyelesaikan pendidikan S1 di IAIN Alauddin
Makassar, kemudian melanjutkan S2 dan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain di dalam negeri, Nasaruddin juga memperdalam ilmunya
di luar negeri, termasuk belajar di McGill University, Kanada, dan juga sebagai
salah satu mahasiswa yang menjalani Program Ph.D di Universitas Leiden, Belanda
(1994-1995).
Setelah mendapatkan gelar doktoral, ia pernah menjadi
sarjana tamu di Sophia University, Tokyo (2001), sarjana tamu di SOAS
University of London (2001-2002), dan sarjana tamu di Georgetown University,
Washington DC (2003-2004).
Pengalaman akademiknya yang luas serta wawasan keislaman
yang mendalam menjadikannya seorang pemikir progresif yang sering membahas
isu-isu seperti kesetaraan gender dalam Islam dan moderasi dalam beragama,
terhitung 12 buku sudah ia tulis seputar isu tersebut.
Di samping karir akademisnya, Nasaruddin Umar juga memiliki
peran signifikan di dunia politik dan pemerintahan.
Sebelum menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal,
Nasaruddin pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama pada periode 2011-2014
dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.