Proses Oogenesis Pada Sistem Reproduksi
CELEBESMEDIA.ID: Makassar - Mengutip dari laman Fertilitypedia, pengertian oogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan sel telur (ovum) yang terjadi di dalam indung telur (ovarium) wanita.
Sel telur sudah ada sejak masih berusia 8 - 20 minggu di dalam kandungan. Ovarium yang ada di embrio memiliki kurang lebih 600 ribu sel oogonium.
Oogonium atau sel induk telur akan memperbanyak diri dengan cara mitosis (membelah diri) hingga menjadi oosit primer. Sayangnya, jumlah oosit primer akan terus berkurang sampai janin lahir.
Oosit adalah sel telur yang belum matang dan nantinya berkembang sekaligus matang di lapisan luar ovarium. Sel-sel telur ini juga akan berhenti berkembang sementara hingga memasuki usia pubertas pada masa remaja.
Setelah masa puber inilah oogonium atau sel induk telur akan aktif bekerja lagi mengikuti siklus menstruasi. oosit primer yang bertahan akan menjadi folikel matang.
Folikel matang adalah kantong kecil yang memiliki dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur. Sel telur ini yang kemudian akan dilepaskan selama masa subur atau reproduksi.
Maka dari itu, proses oogenesis ini diperlukan agar sel telur menjadi matang, sehingga pembuahan pun bisa terjadi. Perlu dipahami bahwa seiring bertambahnya usia, maka kualitas serta kuantitas sel telur mengalami penurunan dan ini adalah hal yang normal terjadi.
Sebelum proses terjadinya kehamilan, tubuh membutuhkan proses oogenesis terlebih dahulu karena berkaitan dengan fungsi reproduksi. Dalam proses ini, bakal sel telur akan terbagi menjadi beberapa jenis sesuai tahapannya, yaitu sebagai berikut.
* Oogonium.
* Folikel primordial.
* Oosit primer.
* Oosit sekunder.
* Sel telur matang.