Fakta Stadion Internasional Jakarta (JIS), Mulai Sejarah, Kelebihan dan Kontroversi Pembangunan
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Jakarta International Stadium (JIS) atau Stadion Internasional Jakarta merupakan stadion sepak bola terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta Utara. Sejak diresmikan sekitar satu tahun yang lalu, JIS telah menjadi tuan rumah berbagai acara dan kegiatan.
Sejarah Awal Pembangunan JIS
Rencana awal pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) dimulai pada tahun 2009 setelah Stadion Lebak Bulus diubah menjadi stasiun MRT. Pembangunan JIS ini juga bertujuan untuk menjadi pusat pariwisata baru dengan skala internasional yang akan meningkatkan perekonomian di sekitarnya.
Lokasi yang dipilih adalah bekas Taman BMW di Jakarta Utara. Pada tanggal 28 Mei 2014, Jokowi melakukan peletakan batu pertama di lahan Taman BMW, Tanjung Priok, Jakarta Utara, meskipun masih ada sengketa dengan PT Buana Permata Hijau (BPH).
Lahan seluas 12,5 hektar tersebut dulunya merupakan rawa. Pembangunan stadion ini juga sebagai pengganti Stadion Lebak Bulus yang kini digunakan sebagai depo mass rapid transit (MRT).
Pada tahun 2017, Anies Baswedan memulai perjalanan menuju Balai Kota Jakarta. Sejak saat kampanye, ia sudah berniat untuk membangun stadion untuk Persija.
Anies berhasil memenangkan Pemilihan Gubernur DKI 2017. Dalam dua tahun berikutnya, konstruksi pembangunan stadion dimulai. Anies menamainya Jakarta International Stadium (JIS). Proyek ini dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), perusahaan milik daerah DKI.
Singkatnya, stadion ini selesai dibangun pada tahun 2022. Menurut dokumen Pemprov DKI, JIS meraih tiga rekor dari MURI, yaitu struktur atap stadion dengan bobot terberat, stadion pertama yang menggunakan sistem atap buka-tutup, serta stadion "green building" dengan sertifikasi platinum pertama di Indonesia.
Jakarta International Stadium (JIS) dibangun sebagai stadion multi-event bertaraf internasional yang mendukung semua kalangan masyarakat dan visi kota yang nyaman dan berkelanjutan.
Pembangunan infrastruktur JIS diberikan kepada PT Jakpro, yang memiliki wewenang untuk membangun dan mengelola stadion sebagai salah satu aset kota. Mereka juga memiliki pengalaman dalam membangun dan mengelola fasilitas olahraga skala internasional, seperti Velodrome dan Equestrian (Asian Games 2018).
Menurut situs resmi Indonesia Baik, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan tiga kategori rekor kepada Jakarta International Stadium (JIS), yaitu Lifting Struktur Atap Stadion dengan Bobot Terberat, Stadion Pertama yang menggunakan Sistem Atap Buka-Tutup, dan Stadion Green Building dengan Sertifikasi Platinum.
Jakarta International Stadium (JIS) juga menjadi stadion pertama di Indonesia yang dibangun dengan konsep keberlanjutan (sustainability). Inilah yang membuat stadion JIS mendapatkan sertifikasi "Green Building Grade Platinum".
Kelebihan lainnya adalah stadion JIS menyediakan tempat duduk khusus bagi penyandang disabilitas. Kapasitas Jakarta International Stadium (JIS) adalah 82.000 penonton. Dengan kapasitas yang besar tersebut, JIS menjadi salah satu stadion termegah di dunia.
Acara peluncuran resmi Jakarta International Stadium (JIS) diadakan pada tanggal 24 Juli 2022. Acara tersebut dimeriahkan dengan pertandingan sepak bola dan berbagai pertunjukan lainnya.
Tantangan Akses dan Parkir
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akan melakukan peninjauan ulang terhadap JIS untuk menilai apakah stadion tersebut layak sebagai venue. Erick mengungkapkan bahwa FIFA telah memberikan beberapa catatan kepada JIS saat stadion tersebut menjadi pilihan untuk Piala Dunia U-20.
Salah satu catatan tersebut adalah terbatasnya akses penonton. Menurut Erick, akses penonton merupakan hal penting karena berkaitan dengan keselamatan mereka.***