Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan 2 dan 3 Dimensi

Teknik yang digunakan dalam membuat motif pada kerajinan wayang kulit (freepik.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pembuatan karya seni rupa terapan di daerah mengikuti dua dimensi dan tiga dimensi, masing-masing dengan teknik yang disesuaikan dengan bahan, media, dan alat yang digunakan.

Berikut adalah ulasan teknik pembuatan karya seni rupa terapan di daerah, mengutip Tri Edy Margono (2010) dalam jurnal "Mari Belajar Seni Rupa":

Seni Rupa Terapan Dua Dimensi

a. Teknik Kerajinan Kain Batik

Teknik batik di Nusantara mengalami perkembangan, terbagi menjadi:

  1. Batik tulis, menggunakan canting untuk menggambar motif dengan lilin panas.
  2. Batik cap, menggunakan stempel tembaga dengan lilin panas.
  3. Batik sablon, menggunakan klise untuk mencetak motif yang sudah dibuat.
  4. Batik printing, menggunakan teknik printing atau alat mesin.
  5. Batik lukis, melibatkan penggunaan kuas untuk melukis langsung di atas kain.

b. Teknik Kerajinan Wayang Kulit

Teknik yang digunakan dalam membuat motif pada kerajinan wayang kulit adalah teknik pahat dan sungging dengan bahan cat dan alat sederhana.

Desain wayang kulit dibuat sesuai aturan warisan nenek moyang, dengan menatah (melubangi kulit) dan menyungging (pewarnaan pada permukaan kulit).

c. Teknik Kerajinan Kain Tenun

Kain tenun dibuat dengan memintal benang menggunakan alat tenun dari kayu atau bambu, hingga menjadi kain dengan ragam hias indah.

d. Teknik Kerajinan Sulaman atau Bordir

Sulaman atau bordir dapat dibuat dengan mesin jahit atau teknik tusuk jarum.

Seni Rupa Terapan Tiga Dimensi

Teknik pembuatan karya seni rupa terapan tiga dimensi di daerah melibatkan:

a. Teknik Cetak (Cor Tuang)

Melibatkan teknik cetak seperti tuang berulang (bivalve) dan tuang sekali pakai (a cire perdue). Teknik bivalve menggunakan cetakan berulang-ulang, sementara a cire perdue menggunakan benda logam untuk cetakan yang lebih rumit.

b. Teknik Pahat atau Ukir

Digunakan untuk memahat, menggores, menoreh, dan membentuk pola permukaan benda. Bahan yang dapat diukir melibatkan kayu, batu, atau bahan serupa. Alat yang digunakan adalah tatah (pahat ukir) dari besi atau baja.

c. Teknik Tempa

Biasanya digunakan untuk logam seperti besi, baja, dan kuningan. Logam dipanaskan dan ditempa sesuai keinginan, menghasilkan berbagai benda seperti senjata tradisional dan perhiasan.

d. Teknik Anyaman

Menghasilkan karya seni terapan seperti tikar, topi, tas, kipas, dan hiasan lainnya. Bahan anyaman melibatkan rotan, bambu, serat kayu, dan eceng gondok.***