CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Pelangi seringkali dianggap sebagai salah satu fenomena alam yang paling memukau dan indah.

Proses terjadinya pelangi merupakan hasil interaksi sinar matahari dengan tetes-tetes air di atmosfer, dan menyimpan keindahan serta keajaiban alam yang luar biasa.

Pelangi terbentuk melalui beberapa tahapan yang menarik untuk dipelajari.

Semuanya dimulai ketika cahaya matahari menembus tetes-tetes air di udara, seperti ketika hujan baru saja reda dan sinar matahari mulai menembus awan.

Sinar matahari ini sebenarnya merupakan kombinasi dari cahaya yang terdiri dari berbagai warna, yang dapat dibongkar menjadi spektrum warna oleh tetes-tetes air di atmosfer.

Proses pembentukan pelangi melibatkan pembiasan cahaya di dalam tetes-tetes air sehingga cahaya yang awalnya bersifat putih akan terpecah menjadi spektrum warna yang lengkap, seperti pelangi yang kita lihat: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Kombinasi warna-warna ini menciptakan pemandangan optik yang memukau ketika diamati oleh mata manusia.

Pelangi terbentuk dalam bentuk busur dengan warna-warna yang sama-sama indah.

Pelangi lengkap yang membentang secara penuh dan simetris memperlihatkan keindahan yang menakjubkan.

Namun, yang sering kali paling terlihat adalah separuh pelangi yang tampak di langit saat hujan reda, karena kemiringan sinar matahari yang menembus tetes-tetes air di atmosfer.

Ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi ketebalan dan warna pelangi, seperti ukuran tetes air dan sudut pandang pengamat terhadap sumber cahaya.

Seiring dengan perubahan posisi matahari dan keadaan atmosfer, pelangi juga bisa tampak berubah warna dan intensitasnya.

Proses terjadinya pelangi mengajarkan kita akan keajaiban warna dan cahaya yang terdapat dalam alam.

Lebih dari sekadar fenomena optik, pelangi juga sering dianggap sebagai simbol keindahan alam dan harapan.

Dari proses sederhana ini, lahirlah keindahan yang dapat menginspirasi manusia untuk menghargai keajaiban alam serta menemukan keindahan dalam kesederhanaan.  ***