Zat Sisa Metabolisme yang Dikeluarkan Melalui Paru-paru

Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru (foto: freepik.com/author/vectorpouch)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). 

Metabolisme adalah proses internal dalam tubuh yang mengubah zat makanan menjadi energi yang digunakan oleh tubuh.

Selama proses metabolisme, beberapa produk sampingan dikeluarkan melalui berbagai organ tubuh, salah satunya adalah paru-paru.

Karbondioksida (CO2) dihasilkan dari proses metabolisme oksidatif dalam sel-sel tubuh, di mana zat makanan dioksidasi dengan oksigen untuk menghasilkan energi.

CO2 kemudian dibuang melalui paru-paru saat kita melakukan pernapasan.

Di sisi lain, uap air (H2O) dihasilkan selama proses metabolisme yang juga menghasilkan panas.

Uap air ini kemudian dikeluarkan melalui paru-paru ketika kita bernapas, baik saat menghirup maupun mengeluarkan napas.

Selain CO2 dan H2O, terdapat juga beberapa zat lain yang diekskresikan melalui paru-paru, seperti senyawa sulfur, nitrogen, dan klorin.

Namun, jumlah zat-zat ini biasanya sangat kecil dibandingkan dengan CO2 dan H2O.

Dalam keadaan tertentu, ada beberapa zat tambahan yang dapat diekskresikan melalui paru-paru, yang perlu diperhatikan.

Beberapa di antaranya adalah senyawa sulfur, nitrogen, dan klorin. Senyawa sulfur berasal dari aktivitas metabolisme bakteri di rongga hidung dan tenggorokan, yang dapat menyebabkan bau napas yang tidak sedap dan masalah kesehatan jika jumlahnya berlebihan.

Senyawa nitrogen, terutama amonia (NH3) dan nitrogen oksida (NOx), juga dapat diekskresikan melalui paru-paru.

Amonia dihasilkan dari proses metabolisme bakteri di usus dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jika jumlahnya berlebihan.

Sementara nitrogen oksida dihasilkan selama proses metabolisme oksidatif dan juga bisa menjadi masalah kesehatan jika jumlahnya berlebihan.

Klorin, dalam bentuk klorin gas (Cl2), juga dapat dikeluarkan melalui paru-paru.

Klorin gas ini bisa muncul sebagai hasil dari proses penyaringan air atau kegiatan industri kimia, dan dapat mengakibatkan masalah kesehatan jika terdapat dalam jumlah yang berlebihan.***