Mengenal Penyebab dan Gejala Kusta, Penyakit Menular Akibat Bakteri Lepra

Penyebab dan Gejala Kusta (foto: freepik.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kusta, disebabkan oleh Mycobacterium leprae, menyerang kulit, jaringan saraf perifer, mata, dan selaput hidung.

Dengan diagnosis dan pengobatan dini, kusta dapat disembuhkan, mencegah kecacatan.

Meski pernah dianggap sangat menular, sekarang diketahui kusta tidak mudah menyebar dan dapat diobati secara efektif.

Kerusakan saraf dapat menyebabkan kelumpuhan dan kebutaan tanpa pengobatan.

World Health Organization (WHO) mengklasifikasikan kusta menjadi dua kelompok: pausibasiler (1-5 lesi) dan multibasiler (>5 lesi).

Penularan dapat melalui kontak kulit, inhalasi saat bersin atau batuk, namun tidak mudah menular.

Penyakit ini memerlukan waktu inkubasi lama (40 hari-40 tahun), dan gejalanya muncul setelah 3-5 tahun.

Ibu hamil dengan kusta tidak menularkan kepada bayi belum lahir, dan penyakit ini tidak menular melalui kontak seksual.

Faktor risiko kusta termasuk kontak dengan pengidap, kontak fisik dengan hewan penyebar bakteri, dan tinggal di area endemik.

Gejalanya melibatkan kulit, saraf perifer, mata, dan hidung.

Lesi kulit, kebas, kelemahan otot, dan perubahan warna kulit adalah gejala umum kusta.

Ada tiga jenis kusta: tuberkuloid (ringan), lepromatosa (parah), dan borderline (gabungan gejala).

Diagnosa dan penanganan dini penting untuk mencegah komplikasi berbahaya.***