CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Apa itu FOMO? FOMO merupakan singkatan dari "Fear of Missing Out" atau takut tertinggal.

Istilah ini mengacu pada persepsi seseorang bahwa orang lain sedang bersenang-senang dan menjalani kehidupan yang lebih baik daripada dirinya sendiri.

FOMO semakin memburuk dengan adanya platform media sosial seperti TikTok, Twitter, Instagram, dan Facebook.

Remaja dan orang dewasa muda sangat rentan terhadap efek FOMO ini. Mereka sering kali berlomba-lomba untuk selalu update dengan informasi terkini dan menunjukkan kesenangan mereka di media sosial.

Hal ini menyebabkan banyak orang membagikan foto dan video yang memicu rasa iri pada orang lain, bahkan membuat mereka merasa bahwa hidup mereka kurang menyenangkan.

FOMO juga berhubungan erat dengan keinginan untuk selalu terlibat dalam setiap momen menyenangkan agar bisa mengabadikannya dan membagikannya di media sosial.

Dalam mengejar eksistensi dan pengakuan, beberapa orang bahkan dengan sengaja menciptakan gambaran palsu tentang diri mereka sendiri yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Istilah FOMO pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004, tetapi baru mulai digunakan secara luas sejak tahun 2010. FOMO memiliki banyak dampak negatif.

Salah satu cara untuk mengatasi emosi negatif dari FOMO adalah dengan fokus pada perkembangan dan kelebihan diri sendiri.

Cobalah untuk bergaul dengan orang-orang yang positif atau memiliki aura positif sehingga kamu dapat berdamai dengan situasi tanpa perlu terpengaruh oleh hal-hal yang dapat merusak jati diri.

Kesadaran akan dampak negatif FOMO dan upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kepuasan hidup dapat membantu seseorang mengatasi tekanan sosial media dan menikmati hidup dengan lebih seimbang.***