Apa Itu Strict Parents, Ciri-Ciri dan Dampaknya bagi Anak

Strict Parents, Ciri-Ciri dan Dampaknya bagi Anak (foto: freepik.com/author/master1305)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Strict parents adalah orang tua yang menerapkan pola asuh dengan gaya otoriter, di mana mereka menetapkan banyak aturan ketat untuk anak-anak mereka.

Meskipun metode ini dapat membuat anak patuh, pola asuh otoriter juga memiliki sejumlah dampak negatif.

Secara umum, terdapat empat jenis pola asuh yang diterapkan orang tua, yaitu:

1. Pola asuh otoriter (authoritarian)

2. Pola asuh otoritatif (authoritative)

3. Pola asuh permisif (permissive)

4. Pola asuh acuh tak acuh (uninvolved)

Dari keempat jenis ini, pola asuh otoriter adalah yang paling sering diterapkan oleh strict parents.

Orang tua dengan pola asuh ini biasanya menetapkan banyak aturan ketat yang harus dipatuhi anak dan menaruh ekspektasi tinggi terhadap mereka.

Ciri-Ciri Strict Parents

Sikap keras dan penuh aturan yang ditunjukkan oleh strict parents umumnya berasal dari pengalaman masa kecil mereka sendiri.

Mereka sering kali percaya bahwa pola asuh otoriter adalah cara terbaik untuk mendidik anak-anak mereka.

Selain menetapkan banyak aturan dan memiliki ekspektasi tinggi, berikut ciri-ciri lain dari strict parents:

  • Memberikan hukuman keras jika anak tidak mematuhi aturan atau tidak memenuhi ekspektasi.

  • Tidak ada komunikasi terbuka atau dua arah dengan anak.

  • Mendikte anak dalam melakukan sesuatu, seperti "duduk tegak" atau "jangan menyeret kaki saat berjalan."

  • Tidak membiarkan anak melakukan sesuatu sesuai keinginannya, seperti menjalankan hobi atau bermain dengan teman.

  • Tidak memberikan apresiasi terhadap usaha anak dan hanya berfokus pada hasil.

  • Dampak Strict Parents bagi Anak

    Meskipun pola asuh otoriter dapat membuat anak memiliki ambisi untuk mencapai tujuannya, dampak negatifnya jauh lebih banyak dibandingkan manfaatnya.

    Berikut ini adalah beberapa dampaknya:

    1. Kesulitan dalam Membuat Keputusan

    Anak yang dibesarkan oleh strict parents sering kali kesulitan membuat keputusan sendiri karena terbiasa mengikuti arahan orang tua.

    2. Mudah Marah dan Kasar

    Banyaknya tekanan dan tuntutan dapat membuat anak tidak pandai mengelola emosinya, sehingga mereka cenderung bersikap agresif dan mudah marah.

    3. Prestasi Akademis yang Buruk

    Tekanan untuk meraih prestasi akademis dapat membuat anak merasa terpaksa, sehingga prestasinya menurun.***