Teknik-teknik Kultur Jaringan
CELEBESMEDIA.ID : Makassar - Teknik kultur jaringan dilakukan untuk memperbanyak tanaman agar sifat yang dihasilkan sama dengan induknya dengan cara mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dalam kondisi aseptik.
Terdapat 7 macam teknik pada kultur jaringan diantaranya Kultur meristem, kalus, Suspensi Sel, protoplas, endosperm, embrio, anther dan pollen.
Kultur meristem merupakan teknik yang unik untuk membebaskan bibit stroberi dari virus, mikoplasma, bakteri dan jamur. Istilah meristem seringkali digunakan untuk menyebutkan ujung tunas dari tunas apikal atau lateral. Terdapat lima langkah kultur meristem yakni pemilihan eksplan, sterilisasi eksplan, penanaman meristem, perbanyakan secara in-vitro, aklimatisasi.
2. Kultur kalus
Kultur kalus adalah kultur yang diambil dari bagian eksplan setelah membentuk kalus. Dalam teknik kultur jaringan kalus biasanya dihindari karena dapat menimbulkan variasi. Kadang – kadang eksplan menghasilkan kalus, bukan tunas baru, khususnya jika diberikan hormon dengan konsentrasi tinggi pada media.
Kultur Suspensi Sel merupakan hasil dari kultur kalus, dimana kalus biasanya didefinisikan untuk kumpulan sel – sel yg belum berdiferensiasi, jika ini dipisahkan dalam kultur cair maka disebut kultur suspensi. Kultur suspensi sel dapat dimanfaatkan untuk memproduksi suatu zat langsung dari sel tanpa membentuk tanaman lengkap baru.
4. Kultur protoplas
Kultur protoplas merupakan langkah lanjutan dari kultur suspensi sel dimana dinding sel dari sel – sel yang disuspensikan dihilangkan dengan menggunakan enzim untuk mencerna selulosa sehingga didapatkan protoplasma, yaitu isi sel yang dikelilingi oleh membran semipermeabel. Dengan penghilangan dinding sel, materi asing dapat dimasukkan, termasuk materi genetik dasar DNA dan RNA, atau mefusikan sel–sel dari spesies–spesies yang sepenuhnya berbeda.
5. Kultur endosperm
Kultur endosperm dilakukan untuk menghasilkan tanaman triploid. Pertama kali menginduksi endosperm agar terbentuk kalus, selanjutnya diusahakan agar terjadi diferensiasi, yaitu memacu terjadinya tunas dan akar.
6. Kultur embrio
Kultur embrio adalah teknik untuk menumbuhkan embrio zigotik pada kondisi aseptis dalam medium tertentu sehingga diperoleh bibit tanaman. Kultur embrio dari biji yang masih muda biasanya dilakukan untuk menyelamatkan embrio pada fase awal perkembangannya. Pada spesies tertentu perkecambahan sulit terjadi secara in vivo sehingga kultur embrio dilakukan untuk terjadinya perkecambahan.
7. Kultur anther dan pollen
Kultur anther lebih tepatnya disebut sebagai kultur polen. Kultur anther merupakan teknik baru yang telah dikembangkan pada beberapa tanaman untuk mendapatkan galur murni melalui produksi tanaman haploid ganda. Keberadaan tanaman ini berpengaruh nyata terhadap perbaikan dan peningkatan efisiensi program pemuliaan dan perbenihan tanaman. Kultur Anter diambil dari bunga yang masih kuncup. Produksi kalus dan embrio somatik dari kultur anther dan pollen telah berhasil dilakukan pada berbagai spesies.