Perbedaan KITAP dan KITAS, Simak Beberapa Syarat dan Cara Pembuatannya

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - KITAP, singkatan dari Kartu Izin Tinggal Tetap, adalah dokumen yang wajib dimiliki oleh warga negara asing (WNA) yang bermaksud untuk menetap secara permanen di Indonesia.
KITAP memiliki perbedaan esensial dengan KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) dalam tujuan dan jangka waktu tinggal.
KITAS merupakan izin atau pemberitahuan bagi orang asing pemegang Izin Tinggal Tetap (ITAP).
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2021, ITAP (Izin Tinggal Tetap) diberikan kepada orang asing tertentu yang diizinkan untuk menetap dan tinggal di Indonesia sebagai penduduk Indonesia.
Perizinan ini bisa dilakukan dengan cara alih status, meliputi:
- Orang asing pemegang ITAS sebagai rohaniwan, pekerja, penanam modal, serta dalam konteks memiliki rumah kedua.
- Anggota keluarga karena perkawinan lintas negara.
- Pasangan suami, istri, dan/atau anak dari orang asing pemegang lTAP.
- Orang asing mantan warga negara Indonesia dan mantan subjek anak berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia.
Pada kondisi tertentu, ITAP bisa diberikan tanpa melalui proses alih status. Ini terjadi pada:
- Anak eks-subjek anak berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia yang memilih kewarganegaraan asing.
- Anak yang lahir di Indonesia dari orang asing pemegang ITAP.
- Warga negara Indonesia (WNI) yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia di wilayah Indonesia.
Perbedaan mendasar antara KITAP dan KITAS terletak pada tujuan tinggalnya. KITAP ditujukan bagi orang asing yang ingin menetap dan menjadi penduduk tetap di Indonesia.
Di sisi lain, KITAS diberikan kepada orang asing yang hanya ingin tinggal sementara di Indonesia dalam batas waktu tertentu.
Persyaratan dan Langkah Pembuatan KITAP
Berdasarkan informasi yang ditemukan di situs Imigrasi, untuk memperoleh KITAP, Anda perlu mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang berwenang.
Permohonan ini diajukan oleh penjamin atau penanggung jawab, dengan melampirkan persyaratan berikut:
- Surat penjaminan dari penjamin.
- Paspor sah dan masih berlaku.
- Surat keterangan tempat tinggal.
- Surat kuasa bermeterai cukup, jika permohonan diajukan melalui kuasa.
Perlu diperhatikan bahwa persyaratan di atas merupakan pedoman umum. Kantor Imigrasi setempat di tempat permohonan diajukan mungkin memiliki persyaratan yang lebih spesifik.
Proses Perpanjangan KITAP dan Syaratnya
Proses perpanjangan KITAP hampir serupa dengan proses pembuatan KITAP.
Persyaratan dan prosedurnya umumnya mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
- Surat permohonan dan surat jaminan.
- Surat kuasa (jika diperlukan).
- KTP penjamin.
- Paspor.
- KITAP yang lama.
- KTP Asing.
- Pernyataan Integrasi.
Prosedur perpanjangan meliputi:
- Pendaftaran online dan pengajuan persyaratan ke Kantor Imigrasi.
- Verifikasi dan pemeriksaan dokumen oleh petugas loket.
- Pembayaran biaya Imigrasi melalui bank atau Pos Indonesia.
- Pengecekan lapangan oleh petugas Inteldakim jika diperlukan.
- Wawancara dan pengambilan biometrik (foto, sidik jari, dan tanda tangan) oleh petugas wawancara.
- Persetujuan perpanjangan oleh Kantor Wilayah dan Direktur Jenderal Imigrasi.
- Pencetakan KITAP.
- Peneraan ITAP dan MERP pada paspor oleh pejabat berwenang.
- Pemindaian dokumen akhir dan penyerahan KITAP serta paspor kepada pemohon oleh petugas loket.
Pastikan untuk selalu merujuk pada ketentuan Kantor Imigrasi setempat dan regulasi terkini saat akan membuat atau memperpanjang KITAP.***