Fenomena Istilah Wibu, Mengenal Lebih Dekat Budaya Penggemar Jepang

Ilustrasi wibu (Foto: canva)

CELEBESMEDIA.ID: Makassar - Istilah "wibu" menjadi sangat populer dalam percakapan sehari-hari di kalangan masyarakat, terutama di kalangan anak muda. Walaupun sudah tidak asing lagi, belum banyak yang tahu asal-usul dan ciri-ciri dari seorang wibu.

Kata "wibu" sebenarnya berasal dari serapan bahasa Inggris, yaitu "Weeaboo". Wibu adalah istilah yang diberikan kepada seseorang yang sangat menggemari budaya Jepang secara berlebihan, meskipun bukan warga negara Jepang.

Ada beberapa ciri khas yang dapat mengidentifikasi seseorang sebagai seorang wibu, antara lain:

  • Menyisipkan Bahasa Jepang dalam Komunikasi

Seorang wibu akan menggunakan bahasa Jepang dalam tulisan dan percakapannya sehari-hari. Karena mungkin belum fasih dalam berbahasa Jepang, mereka akan mencampurkan kata-kata Jepang dengan bahasa lain yang mereka gunakan. Contohnya seperti kata "Desu", "Kawaii", "Arigatou", dan "Gomen".

  • Meniru Perilaku Orang Jepang

Seorang wibu cenderung meniru sikap, perilaku, dan gaya hidup orang Jepang, bahkan hingga dalam pemilihan kata yang mereka gunakan. Terkadang, mereka akan meniru perilaku yang mereka lihat dari anime.

Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang memudahkan akses informasi mengenai perilaku orang Jepang yang dikenal dengan rajin, tertib, dan bersih.

  • Obsesi terhadap Jepang

Biasanya, seorang wibu menganggap kehidupan di Jepang sebagai sesuatu yang sangat keren. Mereka cenderung menganggap budaya Jepang lebih baik daripada budaya mereka sendiri dan budaya negara lain.

  • Memiliki Karakter Pacar Khayalan

Seorang wibu seringkali memiliki karakter pacar khayalan dalam bentuk karakter dalam game atau karakter anime yang mereka sebut sebagai "waifu" atau "husbando".

Mereka akan sangat menggemari karakter tersebut, bahkan hingga membuat fan art, fan fiction, dan merchandise terkait karakter tersebut.

  • Aktivitas di Media Sosial

Akun media sosial seorang wibu seringkali mencerminkan minat mereka terhadap budaya Jepang. Mereka akan mencampurkan nama akun mereka dengan kata-kata atau unsur Jepang, bahkan ada yang menggunakan aksara Jepang dalam penulisan nama akun mereka.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua penggemar budaya Jepang adalah wibu. Wibu sendiri seringkali memiliki ciri-ciri yang berlebihan dan terlalu mengagung-agungkan budaya Jepang, bahkan hingga mengabaikan budaya mereka sendiri.

Oleh karena itu, sebaiknya kita tetap menghormati setiap individu dan minat mereka terhadap budaya apa pun tanpa berlebihan.***